![]() |
SUDARNO AHMAD/ESKPRES |
Membludaknya jumlah penumpang di Stasiun Prembun di musim Lebaran terpaksa membuat kereta api jarak pendek itu layaknya KA kelas ekonomi dengan kondisi penumpang berdesak-desakan. Bahkan ratusan calon penumpang selalu gagal untuk mendapatkan tiket, dan terlantar meski telah ikut antri berjam-jam.
Seperti KA Prameks dengan pemberangkatan pukul 08.35 WIB dari Stasiun Prembun, Jumat (24/7/2015). Seluruh gerbong dipenuhi penumpang hingga tak tersisa. Banyak penumpang yang terdiri dari anak-anak, perempuan, dan ibu-ibu berdesak-desak di dalam gerbong.
Muripah, warga Mirit yang akan ke Solo mengaku sudah antre tiket sejak pukul 03.00 dini hari untuk keberangkatan pukul 06.00 WIB. Tetapi dia gagal mendapatkan tiket tersebut. Muripah pun akhirnya baru berhasil mendapatkannya pada pukul 07.30 untuk keberangkatan pukul 08.35. "Antrenya panjang banget, ya kita memang harus sabar. Apalagi sekarang libur lebaran jadi banyak naik kereta," katanya, disela-sela menunggu kedatangan kereta api yang akan dinaikinya.
Ia berharap kepada pihak KAI untuk memberi gerbong dan tambahan jam jalan pada saat liburan. Harapannya agar para penumpang yang membludak saat liburan bisa terangkut dengan dengan aman.
Terpisah, Manager Komunikasi PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono, membenarkan terjadinya penumpukan penumpang KA Prameks setiap harinya. Menurutnya, volume penumpang di Stasiun Prembun setiap harinya rata-rata mencapai 600 orang. Sedangkan kapasitas KA hanya 450 orang per pemberangkatan. "Sehingga rata-rata ada 150 orang yang tidak kebagian tiket," ujar Surono, saat dihubungi, kemarin.
Terkait dengan diregulerkan KA Prameks dari Stasiun Prembun, pihak PT KAI Daop 5 Purwokerto masih mengajukan usulan kepada Kementerian Perhubungan. "Kami sedang usulkan Prameks dioperasikan seterusnya dari Prembun. Kami masih tunggu persetujuan Kantor Pusat," tegasnya.(ori)
Muripah, warga Mirit yang akan ke Solo mengaku sudah antre tiket sejak pukul 03.00 dini hari untuk keberangkatan pukul 06.00 WIB. Tetapi dia gagal mendapatkan tiket tersebut. Muripah pun akhirnya baru berhasil mendapatkannya pada pukul 07.30 untuk keberangkatan pukul 08.35. "Antrenya panjang banget, ya kita memang harus sabar. Apalagi sekarang libur lebaran jadi banyak naik kereta," katanya, disela-sela menunggu kedatangan kereta api yang akan dinaikinya.
Ia berharap kepada pihak KAI untuk memberi gerbong dan tambahan jam jalan pada saat liburan. Harapannya agar para penumpang yang membludak saat liburan bisa terangkut dengan dengan aman.
Terpisah, Manager Komunikasi PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono, membenarkan terjadinya penumpukan penumpang KA Prameks setiap harinya. Menurutnya, volume penumpang di Stasiun Prembun setiap harinya rata-rata mencapai 600 orang. Sedangkan kapasitas KA hanya 450 orang per pemberangkatan. "Sehingga rata-rata ada 150 orang yang tidak kebagian tiket," ujar Surono, saat dihubungi, kemarin.
Terkait dengan diregulerkan KA Prameks dari Stasiun Prembun, pihak PT KAI Daop 5 Purwokerto masih mengajukan usulan kepada Kementerian Perhubungan. "Kami sedang usulkan Prameks dioperasikan seterusnya dari Prembun. Kami masih tunggu persetujuan Kantor Pusat," tegasnya.(ori)
Berita Terbaru :
- Genjot Program Speling, Taj Yasin Ingin Jateng Jadi Tujuan Wisata Kesehatan
- Ahmad Luthfi Minta ASN agar Lebih Kreatif dan Inovatif dalam Bekerja
- Ahmad Luthfi Tegaskan Jangan Potong Bantuan Perbaikan RTLH, Mahasiswa Diminta Ikut Awasi
- Wagub Jateng Dorong Penguatan Ekosistem Halal dari Hulu
- Tatag, Anak Muda di Kebumen Sukses karena Bertani
- Tertib Berlalu Lintas, Pengunjung Pasar Tumenggungan Dapat Hadiah
- Pengguna Sepeda Motor dan Anak Muda Dominasi Pelanggaran Lalu Lintas