Berdasarkan pantauan Radar, sejumlah kostum tematik yang menarik diantaranya penampilan grup drumband dari tingkat SD, SMP, SMA, hingga umum turut memeriahkan jalannya pawai yang diikuti rombongan kelompok berkostum nyeleneh. Karena menjadi pusat perhatian penonton, hampir semua peserta tetap mengembangkan senyum sambil terus berjalan mengikuti rute jalur pawai karnaval.
Ketua Pelaksana pawai karnaval Johardi menjelaskan, bertempat di balai kota, hingga sekitar alun - alun, ratusan peserta pawai karnaval berbaris sejajar sambil menunggu antrean untuk menunjukkan atraksi dan yel - yel menyusuri rute jalur pawai karnaval dari garis start di jalan Pancasila hingga finish di jalan Kartini. Terkait jumlah peserta, pihaknya mencatat peserta yang mendaftar mengikuti pawai karnaval berjumlah 66 kelompok pejalan kaki, 22 grup drumband, dan 66 kendaraan hias.
"Selain memeriahkan pawai karnaval, semua kelompok yang berpartisipasi bisa menyesuaikan kostum. Yang jelas temanya, ayo kerja," ungkapnya kepada Radar Tegal, Minggu (30/8) kemarin.
Di sisi lain, menurut Arsyadi, warga Jalan Rambutan No.2 Kelurahan Kraton menambahkan, meski mendukung adanya pawai karnaval pihaknya sangat menyesalkan pengaturan arus lalu lintas selama pawai berlangsung yang menghambat aktifitas masyarakat lainnya. Sebab menurutnya, selain banyak jalan yang ditutup menuju stasiun akibatnya dia dan sejumlah penumpang lainnya harus ketinggalan kereta karena jadwal keberangkatan yang tidak bisa ditunda. Karena seharusnya, jadwal kereta Tawang Jaya ke Jakarta berangkat pukul 16.30.
"Karena jalur pawai baru, saya jadi ketinggalan jadwal keberangkatan kereta. Padahal, sudah beli tiket," imbuhnya. (Syf)