![]() |
IMAM/EKSPRES |
Revitalisasi Goa Jatijajar yang bertujuan untuk meningkatkan minat pengunjung itu menggunakan dana APBD sebesar Rp 10 miliar. Adapun pembangunannya meliputi pembuatan jalur baru yang berada di sebelah barat Goa Jatijajar. Pembangunan area parkir yang luas, pembangunan jalan di Goa Dempok dan lain sebagainya. Bahkan, kedepan wahana permainan anak-anak akan diperbanyak.
“Jika sudah dipoles kemungkinan jumlah pengunjung akan meningkat. Sejak tahun 1975 renovasi bangunan di obyek wisata Goa Jatijajar nyaris tidak ada,” tutur Kepala UPT Obwis Goa Jatijajar Darno di sela-sela memantau lokasi, Selasa (6/9/2016).
Pantauan Eskpres di lapangan, beberapa pekerja terlihat sibuk melaksanakan tugasnya. Di depan area yang rencananya akan digunakan untuk pintu masuk terlihat beberapa alat berat. Jalan tembus yang digunakan untuk menghubungkan pintu masuk lama dan baru juga telah dibuat. “Nantinya pengunjung sudah bisa melihat mulut goa sejak berada di parkiran,” papar Darno.
Gua Jatijajar lanjutnya, merupakan sebuah goa yang terbentuk dari proses alamiah. Gua yang keseluruhannya terbentuk dari batuan kapur ini, memiliki panjang 250 meter. Ini jika diukur dari pintu masuk sampai keluar dengan lebar rata-rata 15 meter. Dalam sejarahnya, goa ini pertama ditemukan oleh salah seorang petani bernama Jaya menawi pada tahun 1802.
Pada awalnya pintu gua tertutup oleh tanah. Setelah tanah yang menutupi dibongkar dan dibuang, ditemukanlah pintu gua yang sekarang menjadi pintu masuk.
Goa Jatijajar dibangun dan dikembangkan menjadi obyek wisata pada tahun 1975. Kala itu Kabupaten Kebumen berada di bawah kepemimpinan Bupati Supeno Suryodiprojo. Setelah Gua Jatijajar dibangun maka pengelolannya dilakukan oleh Pemda Kebumen.“Nantinya akan diberlakukan tiket elektronik (e-tiketing). Dengan adanya e-tiketing maka semua penjualan karcis akan terdokumentasi secara digital dalam sistem komputer,” ucapnya. (mam)
Pantauan Eskpres di lapangan, beberapa pekerja terlihat sibuk melaksanakan tugasnya. Di depan area yang rencananya akan digunakan untuk pintu masuk terlihat beberapa alat berat. Jalan tembus yang digunakan untuk menghubungkan pintu masuk lama dan baru juga telah dibuat. “Nantinya pengunjung sudah bisa melihat mulut goa sejak berada di parkiran,” papar Darno.
Gua Jatijajar lanjutnya, merupakan sebuah goa yang terbentuk dari proses alamiah. Gua yang keseluruhannya terbentuk dari batuan kapur ini, memiliki panjang 250 meter. Ini jika diukur dari pintu masuk sampai keluar dengan lebar rata-rata 15 meter. Dalam sejarahnya, goa ini pertama ditemukan oleh salah seorang petani bernama Jaya menawi pada tahun 1802.
Pada awalnya pintu gua tertutup oleh tanah. Setelah tanah yang menutupi dibongkar dan dibuang, ditemukanlah pintu gua yang sekarang menjadi pintu masuk.
Goa Jatijajar dibangun dan dikembangkan menjadi obyek wisata pada tahun 1975. Kala itu Kabupaten Kebumen berada di bawah kepemimpinan Bupati Supeno Suryodiprojo. Setelah Gua Jatijajar dibangun maka pengelolannya dilakukan oleh Pemda Kebumen.“Nantinya akan diberlakukan tiket elektronik (e-tiketing). Dengan adanya e-tiketing maka semua penjualan karcis akan terdokumentasi secara digital dalam sistem komputer,” ucapnya. (mam)
Berita Terbaru :
- Iptu Haris Haryadi Jabat Kapolsek Bonorowo
- Keberatan, Kepala Desa di Kebumen Minta SE Bupati Dicabut
- Ir Miftahul Ulum Ungkap Rahasia Bisa Jabat DPRD Selama Empat Periode
- Pemkab Kebumen Jadwalkan Pengangkatan CPNS dan PPPK Bulan Mei dan Juni 2025
- 10 Tim Ikuti Turnamen Handball 2025 MAN 2 Kebumen
- 55 Mahasiswa STIS Kebumen Diwisuda
- Bekas Klinik Paru Kebumen Jadi UPTD PPA dan ULD