imam/ekspres |
Ditemui Sabtu sore di rumahnya Desa Karangsari Kecamatan Kebumen
, Fadillah mengatakan hingga pukul 17.00 WIB, dia belum mengetahui keberadaan suaminya tersebut. Pertemuan terakhir dengan Suhartono, katanya terjadi pada pagi hari.
Saat itu, menurut Fadillah, suaminya mengatakan akan kedatangan tamu. Salah satunya adalah Yudi Tri Hartanto, anggota DPRD Kebumen yang juga kolega Suhartono. "Bapak minta saya beli mendoan di warung karena katanya akan ada tamu,"ujar Fadillah.
Tak lama berselang, Fadillah membawakan pesanan suaminya tersebut. Sesampai di rumah, katanya, Fadillah mengatakan sudah ada beberapa orang yang berada di ruang tamu. Termasuk, Yudi Tri Hartanto yang kata suaminya memang akan berkunjung. "Saya gak ingat jumlahnya. tapi mereka berpakaian rapi," ujarnya soal tamu-tamu itu.
Sampai disitu, Fadillah mengaku tak ada yang aneh. Termasuk, saat tamu-tamu berpakaian rapi itu mengggeledah rumah serta mobil mereka dan mengambil beberapa dokumen. Oleh Suhartono, Fadillah disuruh kembali ke dapur dan menyiapkan kopi beserta hidangan.
"Tapi saat saya kembali ke depan, ruang tamu sudah kosong. Tamu-tamu sudah pergi dengan mobil. Suami saya juga meninggalkan pesan apapun. sampai saat ini (tadi sore) saya tak bisa menghubungi suami saya. Namun kabar yang saya terima dia ke Jakarta," katanya.
Seperti diberitakan, seorang anggota DPRD Kebumen Komisi A dan seorang PNS di Kebumen dikabarkan menjadi sasaran operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Keduanya masing-masing Sh seorang anggota DPRD Kebumen dari fraksi PAN dan SW seorang Kabid di Dinas pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kebumen.
Keduanya ditangkap Sabtu pagi tadi (15/10/2016). Kabar terakhir, mereka telah dibawa ke Jakarta sekitar pukul 14.00 WIB. Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari pihak berwenang apakah Sh itu adalah Suhartono atau bukan. (cah)