KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan tengah mendalami keterlibatan pihak-pihak lain yang diduga ikut terlibat dalam kasus suap ijon proyek dana pendidikan senilai Rp 4,8 miliar di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora). Pelaksana Harian (Plh) Kabiro Humas KPK Yuyuk Andriati menyatakan, terbuka kemungkinan ada pihak-pihak selain Dikpora yang terlibat dalam perkara tersebut. Pihak lain itu adalah jajaran eksekutif, baik kepala dinas, orang-orang terdekat Bupati hingga Bupati Kebumen.
"Kami sedang menelusuri pihak-pihak mana saja yang terlibat, meski kasus ini terjadi di Dinas Pendidikan, tapi tidak menutup kemungkinan SKPD-SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) lain yang terlibat dan menerima aliran dana dan masih didalami kemungkinan keterlibatan Bupati (Kebumen)," kata Yuyuk Andriati di Jakarta, Rabu.
"Aliran uang sebenarnya ada beberapa cabang yang didalami, pertama ke kepala dinas, kemudian ada keterlibatan orang-orang dekat yang tidak ada struktur, tapi saya tidak bisa mencontohkan orangnya," ungkap Yuyuk.
Sebelumnya, Bupati Kebumen HM Yahya Fuad menyatakan dengan tegas tak mengetahui ada aliran dana seperti yang disebutkan KPK. Pun demikian, Bupati mengaku tak tahu alasan KPK merasa perlu memeriksa anak buahya di lingkup eksekutif. Juga, mengapa orang-orang terdekatnya diperiksa KPK terkait kasus tersebut. Namun demikian, Bupati menyatakan dirinya siap diperiksa sewaktu-waktu bila KPK merasa memerlukan keterangannya.
KPK sendiri, pada Rabu kemarin memeriksa Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Kabupaten Kebumen, Zaeni Miftah dan pengusaha Arif Budiman di Jakarta. Kedua orang itu diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Sigit Widodo dan Hartoyo. " Zaeni Miftah diperiksa sebagai saksi tersangka SGW dan HTY sementara Ariif Budiman bersaksi untuk SGW," kata Kepala Bidang Pemberitaan KPK, Priharsa Nugraha kepada Kebumen Ekspres, Rabu pagi.
Total setidaknya ada 7 saksi yang diperiksa KPK sejak Senin (21/11) hingga kemarin (23/11). Mereka antara lain dokter Lia, Herwin Wijayanto, Tambah Basuki, Ujang Sugiyono, Salim, Hartoyo dalam kapasitasnya sebagai saksi serta Arif Budiman dan Zaeni Miftah. Bahkan, salah satu saksi, Hery Kusworo ikut disebut-sebut diperiksa KPK di Jakarta.
Arif Budiman dan Zaeni Miftah sendiri dikenal dekat dengan Bupati Kebumen. Arif yang pengusaha asal Pejagoan itu setidaknya sudah diperiksa KPK sebanyak 5 kali. Sementara Zaeni Miftah, setidaknya sudah dua kali diperiksa KPKi. Sebelum diperiksa di Jakarta, keduanya juga pernah diperiksa sebagai saksi di Mapolres Purworejo.
Catatan koran ini, sudah ada setidaknya 31 saksi yang diperiksa KPK dalam perkara tersebut. Mereka berasal dari banyak latar belakang. Mulai dari eksekutif, dewan, akademisi pengusaha hingga aktivis.(cah)
"Kami sedang menelusuri pihak-pihak mana saja yang terlibat, meski kasus ini terjadi di Dinas Pendidikan, tapi tidak menutup kemungkinan SKPD-SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) lain yang terlibat dan menerima aliran dana dan masih didalami kemungkinan keterlibatan Bupati (Kebumen)," kata Yuyuk Andriati di Jakarta, Rabu.
"Aliran uang sebenarnya ada beberapa cabang yang didalami, pertama ke kepala dinas, kemudian ada keterlibatan orang-orang dekat yang tidak ada struktur, tapi saya tidak bisa mencontohkan orangnya," ungkap Yuyuk.
Sebelumnya, Bupati Kebumen HM Yahya Fuad menyatakan dengan tegas tak mengetahui ada aliran dana seperti yang disebutkan KPK. Pun demikian, Bupati mengaku tak tahu alasan KPK merasa perlu memeriksa anak buahya di lingkup eksekutif. Juga, mengapa orang-orang terdekatnya diperiksa KPK terkait kasus tersebut. Namun demikian, Bupati menyatakan dirinya siap diperiksa sewaktu-waktu bila KPK merasa memerlukan keterangannya.
KPK sendiri, pada Rabu kemarin memeriksa Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Kabupaten Kebumen, Zaeni Miftah dan pengusaha Arif Budiman di Jakarta. Kedua orang itu diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Sigit Widodo dan Hartoyo. " Zaeni Miftah diperiksa sebagai saksi tersangka SGW dan HTY sementara Ariif Budiman bersaksi untuk SGW," kata Kepala Bidang Pemberitaan KPK, Priharsa Nugraha kepada Kebumen Ekspres, Rabu pagi.
Total setidaknya ada 7 saksi yang diperiksa KPK sejak Senin (21/11) hingga kemarin (23/11). Mereka antara lain dokter Lia, Herwin Wijayanto, Tambah Basuki, Ujang Sugiyono, Salim, Hartoyo dalam kapasitasnya sebagai saksi serta Arif Budiman dan Zaeni Miftah. Bahkan, salah satu saksi, Hery Kusworo ikut disebut-sebut diperiksa KPK di Jakarta.
Arif Budiman dan Zaeni Miftah sendiri dikenal dekat dengan Bupati Kebumen. Arif yang pengusaha asal Pejagoan itu setidaknya sudah diperiksa KPK sebanyak 5 kali. Sementara Zaeni Miftah, setidaknya sudah dua kali diperiksa KPKi. Sebelum diperiksa di Jakarta, keduanya juga pernah diperiksa sebagai saksi di Mapolres Purworejo.
Catatan koran ini, sudah ada setidaknya 31 saksi yang diperiksa KPK dalam perkara tersebut. Mereka berasal dari banyak latar belakang. Mulai dari eksekutif, dewan, akademisi pengusaha hingga aktivis.(cah)