KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Mencuatnya kasus dugaan suap ijon proyek pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) juga menyisakan sisi lain Kebumen. Salah satunya, soal adanya kesenjangan antara si kaya dan si miskin di Kota Beriman ini.
Adanya kesenjangan atara si miskin dan kaya di Kebumen itu mencuat setelah ada salah satu warga warga Desa Benerkulon Kecamatan Ambal , Slamet Tugi (70), erpaksa tinggal di gubuk reot gara-gara saking miskinnya. Selain miskin, Slamet Tugi juga dalam kondisi buta. Sudah begitu, dia hidup sebatangkara dan hanya mengandalkan bantuan beras bagi rakyat miskin (raskin) bantuan pemerintah.
Sementara di saat yang sama, petugas Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) menggeledah sejumlah rumah para PNS di Kebumen yang terlihat mewah.
Saat dimintai tanggapannya soal dua hal yang kontras antara si kaya dan si miskin itu, Bupati Kebumen HM Yahya Fuad mengaku tidak sepakat. Diakuinya, masih banyak warga Kebumen ini yang miskin dan perlu bantuan, termasuk Mbah Tugi yang kemudian rumahnya akan dipugar Pemkab.
Namun, anggapan banyak rumah pejabat di Kebumen yang bermewah-mewah di saat ada warga miskin, menurut Yahya, tak sepenuhnya benar. "Saya melihat sendiri saat para kepala dinas Kebumen yang rumahnya sederhana bahkan berada di perumahan," ujarnya.
"(terkait rumah pejabat Kebumen yang mewah) Kalau kemudian yang di blow up media rumah-rumah pejabat Kebumen yang mewah itu anomali," kata Yahya. (cah)
Adanya kesenjangan atara si miskin dan kaya di Kebumen itu mencuat setelah ada salah satu warga warga Desa Benerkulon Kecamatan Ambal , Slamet Tugi (70), erpaksa tinggal di gubuk reot gara-gara saking miskinnya. Selain miskin, Slamet Tugi juga dalam kondisi buta. Sudah begitu, dia hidup sebatangkara dan hanya mengandalkan bantuan beras bagi rakyat miskin (raskin) bantuan pemerintah.
Sementara di saat yang sama, petugas Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) menggeledah sejumlah rumah para PNS di Kebumen yang terlihat mewah.
Saat dimintai tanggapannya soal dua hal yang kontras antara si kaya dan si miskin itu, Bupati Kebumen HM Yahya Fuad mengaku tidak sepakat. Diakuinya, masih banyak warga Kebumen ini yang miskin dan perlu bantuan, termasuk Mbah Tugi yang kemudian rumahnya akan dipugar Pemkab.
Namun, anggapan banyak rumah pejabat di Kebumen yang bermewah-mewah di saat ada warga miskin, menurut Yahya, tak sepenuhnya benar. "Saya melihat sendiri saat para kepala dinas Kebumen yang rumahnya sederhana bahkan berada di perumahan," ujarnya.
"(terkait rumah pejabat Kebumen yang mewah) Kalau kemudian yang di blow up media rumah-rumah pejabat Kebumen yang mewah itu anomali," kata Yahya. (cah)