KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Dalam sepekan terakhir masyarakat di Desa Wagirpandan, Kecamatan Rowokele, dibuat resah dengan adanya sekelompok orang mencurigakan bermukim di kawasan hutan setempat. Bahkan warga di desa itu tidak berani pergi ke hutan untuk mencari rumput maupun mencari kayu bakar.
Versi warga, sekelompok orang tersebut terdiri dari sejumlah pria dan wanita. Tak jelas apa yang mereka lakukan di hutan itu. Yang pasti, keberadaan mereka telah membuat warga resah.
Mendapat laporan dari masyarakat, Satuan Intelkam Polres Kebumen langsung melakukan penyisiran di kawasan hutan setempat. Penyisiran tersebut dipimpin oleh Aiptu Gunardi, Aiptu sarmijan dan anggota Intel Abdul Aziz dan Shodik. Selain itu, mereka juga didampingi oleh tokoh masyarakat setempat, Bari WS.
Tim Satuan Intelkam menyusuri kawasan hutan sepanjang 15 kilometer yang melewati tiga pedukuha. Yaitu Dukuh Karangso, Dukuh Cunthelan, dan Dukuh Karangbawang, yang semuanya masuk wilayah Desa Wagirpandan.
"Kami melakukan penyisiran ini setelah mendapatkan informasi keresahan masyarakat. Warga merasa takut beraktifitas di hutan karena adanya informasi beberapa laki-laki dan perempuan yang tinggal di dalam hutan," kata Aiptu Sarmijan, disela-sela melakukan penyisiran.
Dari hasil penyisiran, tim tidak berhasil menemukan sekelompok orang yang mencurigakan. Tetapi mereka menemukan bekas perapian di tengah hutan. Sejumlah barang lain juga ditemukan, beberapa material sampah manusia diantaranya popok bayi, sampah plastik, sampah buku catatan, botol minuman, mantel plastik, obat nyamuk dan alat perlengkapan mandi.
"Dari hasil temuan itu, dimungkinkan memang pernah ada. Tapi tidak menemukan orang yang mencurigakan," kata Kapolres Kebumen AKBP Alpen, melalui Kasat Intelkam AKP Cipto Rahayu, Selasa (21/3/2017).
Dari informasi yang diperoleh, di daerah setempat pernah terjadi kasus pencurian sepeda motor dan laptop. Namun, kasus tersebut tidak dilaporkan ke polisi. Diduga sekelompok orang yang tinggal di tengah hutan Desa Wagirpandan merupakan pelaku tindak kriminal yang sembunyi.
Cipto Rahayu, memastikan sekelompok orang yang mencurigakan itu bukan kelompok jaringan teroris. Yang selama ini dicurigai melakukan latihan di tempat itu. Hal itu dilihat dengan tidak adanya bekas latihan militer di tempat itu.
"Kami menghimbau kepada masyarakat untuk tenang dan tetap melaksanakan aktifitas seperti biasa. Namun apabila melihat orang yang mencurigakan segera melaporkan kepada aparat kepolisian," pintanya.(ori)
Versi warga, sekelompok orang tersebut terdiri dari sejumlah pria dan wanita. Tak jelas apa yang mereka lakukan di hutan itu. Yang pasti, keberadaan mereka telah membuat warga resah.
Mendapat laporan dari masyarakat, Satuan Intelkam Polres Kebumen langsung melakukan penyisiran di kawasan hutan setempat. Penyisiran tersebut dipimpin oleh Aiptu Gunardi, Aiptu sarmijan dan anggota Intel Abdul Aziz dan Shodik. Selain itu, mereka juga didampingi oleh tokoh masyarakat setempat, Bari WS.
Tim Satuan Intelkam menyusuri kawasan hutan sepanjang 15 kilometer yang melewati tiga pedukuha. Yaitu Dukuh Karangso, Dukuh Cunthelan, dan Dukuh Karangbawang, yang semuanya masuk wilayah Desa Wagirpandan.
"Kami melakukan penyisiran ini setelah mendapatkan informasi keresahan masyarakat. Warga merasa takut beraktifitas di hutan karena adanya informasi beberapa laki-laki dan perempuan yang tinggal di dalam hutan," kata Aiptu Sarmijan, disela-sela melakukan penyisiran.
Dari hasil penyisiran, tim tidak berhasil menemukan sekelompok orang yang mencurigakan. Tetapi mereka menemukan bekas perapian di tengah hutan. Sejumlah barang lain juga ditemukan, beberapa material sampah manusia diantaranya popok bayi, sampah plastik, sampah buku catatan, botol minuman, mantel plastik, obat nyamuk dan alat perlengkapan mandi.
"Dari hasil temuan itu, dimungkinkan memang pernah ada. Tapi tidak menemukan orang yang mencurigakan," kata Kapolres Kebumen AKBP Alpen, melalui Kasat Intelkam AKP Cipto Rahayu, Selasa (21/3/2017).
Dari informasi yang diperoleh, di daerah setempat pernah terjadi kasus pencurian sepeda motor dan laptop. Namun, kasus tersebut tidak dilaporkan ke polisi. Diduga sekelompok orang yang tinggal di tengah hutan Desa Wagirpandan merupakan pelaku tindak kriminal yang sembunyi.
Cipto Rahayu, memastikan sekelompok orang yang mencurigakan itu bukan kelompok jaringan teroris. Yang selama ini dicurigai melakukan latihan di tempat itu. Hal itu dilihat dengan tidak adanya bekas latihan militer di tempat itu.
"Kami menghimbau kepada masyarakat untuk tenang dan tetap melaksanakan aktifitas seperti biasa. Namun apabila melihat orang yang mencurigakan segera melaporkan kepada aparat kepolisian," pintanya.(ori)