KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Tokoh masyarakat Kecamatan Gombong, Budi Utomo, meminta Satpol PP Kabupaten Kebumen meninggalkan cara-cara kekerasan saat bertugas. Harapannya, akan terwujud aparat Satpol PP yang profesional dan memahami betul tugas dan kewenangannya sebagai aparat penegak Peraturan Daerah (Perda).
"Kami sudah sepakat untuk dapat bekerja sama dengan pihak Satpol PP dalam rangka melakukan pembenahan. Utamanya soal penanganan Satpol dalam menjalankan tugasnya menegakkan Perda untuk tidak menggunakan cara-cara kekerasan," ujar Budi Utomo, kemarin (27/12/2017).
Sebelumnya, Satpol PP Kebumen mendapat sorotan tajam dari Pemerhati Anak Kabupaten Kebumen Kartiko Nur terkait penanganan anak-anak punk yang dilakukan pada Senin (25/12/2017). Pada kejadian ini, Kartiko, menyesalkan tindakan oknum Satpol PP Kebumen yang diduga melakukan tindak kekerasan terhadap bocah-bocah tersebut.
Baca juga:
(Dinilai Arogan, Satpol PP Kebumen Dapat Sorotan)
Terkait hal ini, Budi Utomo mengatakan, pihaknya sudah mendapat masukan dari masyarakat tentang masih adanya tindakan-tindakan di luar kewajaran oknum Satpol PP dalam menangani masalah di masyarakat. Tak hanya kepada pengamen atau anak-anak punk, Satpol PP acapkali melakukan tindakan arogan saat menangani pedagang Kaki Lima (PKL).
Budi Utomo mengingatkan, Satpol PP punya prosedur dalam menjalankan tugas. Sayangnya, seringkali prosedur tersebut diabaikan. "Seharusnya Satpol PP mematuhi SOP. Jadi tidak main kekerasan. Dalam menangani persoalan seyogianya Satpol mengumumkan terlebih dahulu, bila belum dipatuhi baru tahap berikutnya peringatan. Jadi tidak seperti kemarin-kemarin yang langsung bertindak dan melakukan kekerasan. Satpol tidak hanya bertugas menertibkan masyarakat namun juga harus bisa membuat masyarakat tertib," ujar relawan anak pada Kementerian Tenaga Kerja tersebut.
Yang patut diapresiasi, kata Budi Utomo, pihak Satpol sudah berjanji akan melakukan pembenahan. Dan, masyarakat Kebumen kini menunggu realisasinya. "(Harapan agar Satpol profesional saa bertugas) Ini harapan seluruh masyarakat Kebumen. Kalau nanti masih ada pelanggaran yang dilakukan Satpol, saya yang akan pertama kali turun dan mengingatkan," tegas Budi Utomo. (cah)
"Kami sudah sepakat untuk dapat bekerja sama dengan pihak Satpol PP dalam rangka melakukan pembenahan. Utamanya soal penanganan Satpol dalam menjalankan tugasnya menegakkan Perda untuk tidak menggunakan cara-cara kekerasan," ujar Budi Utomo, kemarin (27/12/2017).
Sebelumnya, Satpol PP Kebumen mendapat sorotan tajam dari Pemerhati Anak Kabupaten Kebumen Kartiko Nur terkait penanganan anak-anak punk yang dilakukan pada Senin (25/12/2017). Pada kejadian ini, Kartiko, menyesalkan tindakan oknum Satpol PP Kebumen yang diduga melakukan tindak kekerasan terhadap bocah-bocah tersebut.
Baca juga:
(Dinilai Arogan, Satpol PP Kebumen Dapat Sorotan)
Terkait hal ini, Budi Utomo mengatakan, pihaknya sudah mendapat masukan dari masyarakat tentang masih adanya tindakan-tindakan di luar kewajaran oknum Satpol PP dalam menangani masalah di masyarakat. Tak hanya kepada pengamen atau anak-anak punk, Satpol PP acapkali melakukan tindakan arogan saat menangani pedagang Kaki Lima (PKL).
Budi Utomo mengingatkan, Satpol PP punya prosedur dalam menjalankan tugas. Sayangnya, seringkali prosedur tersebut diabaikan. "Seharusnya Satpol PP mematuhi SOP. Jadi tidak main kekerasan. Dalam menangani persoalan seyogianya Satpol mengumumkan terlebih dahulu, bila belum dipatuhi baru tahap berikutnya peringatan. Jadi tidak seperti kemarin-kemarin yang langsung bertindak dan melakukan kekerasan. Satpol tidak hanya bertugas menertibkan masyarakat namun juga harus bisa membuat masyarakat tertib," ujar relawan anak pada Kementerian Tenaga Kerja tersebut.
Yang patut diapresiasi, kata Budi Utomo, pihak Satpol sudah berjanji akan melakukan pembenahan. Dan, masyarakat Kebumen kini menunggu realisasinya. "(Harapan agar Satpol profesional saa bertugas) Ini harapan seluruh masyarakat Kebumen. Kalau nanti masih ada pelanggaran yang dilakukan Satpol, saya yang akan pertama kali turun dan mengingatkan," tegas Budi Utomo. (cah)