fotoahmadsaefurrohman/ekspres |
Marsino (39), warga Desa Waluyo Kecamatan Buluspesantren, ditemui Sabtu sore (6/1/2018), menyampaikan banjir memang pernah terjadi sebelumnya. Seingatnya, banjir pernah terjadi pada tahun 2001 dan terakhir 2013 lalu.
Namun saat itu, banjir paling hanya sampai di jalan dan tidak sampai masuk ke rumah. Baru di tahun 2018 ini, banjir mencapai ketinggian 1 meter bahkan masuk ke rumah.
Baca juga:
(Buluspesantren Jadi Wilayah Paling Terdampak Banjir di Awal 2018)
Sudah begitu, air tak juga surut sepenuhnya dalam tiga hari. Sayangnya, belum ada bantuan yang mereka dapatkan dari pemerintah. "Banjir sudah berlangsung tiga hari, sampai saat ini masih tinggi. Ini hari ketiga. Saat ini belum ada bantuan dari pemerintah," katanya, Sabtu, (6/1).
Ketinggian air yang mencapai 1 meter atau seperut orang dewasa membuat aktivitas warga lumpuh total. Menurut Suroso, warga Desa Banjurmukadan, mereka tak bisa bekerja, anak-anak tak berangkat ke sekolah karena baju seragam basah oleh banjir.
Namun demikian, hingga saat ini sebagian besar warga masih memilih bertahan di dalam rumah. "Ada juga tetangga kami yang tidur di Pos Ronda," imbuh Suroso.
Pantauan Kebumen Ekspres, genangan banjir terlihat di Desa Banjurmukadan, Banjurpasar, Waluyo, Bocor dan Brecong.Selain menggenangi pemukiman penduduk, banjir juga menggenangi area persawahan dan jalan. Tingginya genangan air membuat lalu lintas di sejumlah jalan tersendat. (saefur/cah)