KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen, menghimbau, agar warga tidak panik terkait informasi adanya kemungkinan terjadi gempa besar berpotensi tsunami di Pantai Selatan Jawa. Warga juga diminta tetap beraktivitas biasa meski di saat yang sama tetap bersikap waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana.
"Untuk masyarakat khususnya pesisir selatan (Kebumen), untuk tidak panik, dan tetaplah beraktvitas seperti biasa," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kebumen, Drs Muhyidin melalui keterangan tertulis yang disampaikan Bako Humas, Heri Purwoto, Minggu malam (28/1/2018).
Di saat yang sama, Muhyidin mengatakan, adanya peringatan potensi tsunami bukan untuk menakut-nakuti namun lebih dalam rangka meminta warga bersikap waspada.
Baca juga:
(Gempa dan Letusan Guncang Beberapa Negara)
Mengingat, bencana termasuk gempa tidak dapat diprediksikan secara pasti. Oleh karena itu, sikap waspada mutlak dilakukan. Apalagi, sejumlah gempa terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
Bahkan, di Kebumen sendiri ada 8 kecamatan yang rawan terjadi tsunami. Delapan kecamatan itu membentang dari Mirit sampai Ayah atau sepanjang 48 km. Dalam hal ini, BPBD Kebumen telah melakukan kesiapsiagaan.
Antara lain dengan rutin melakukan uji coba terhadap peralatan early warning system (EWS) yang ada di wilayah pesisir selatan Kebumen."Sebulan sekali, setiap tanggal 26, kita selalu mengujicoba EWS. Sebagai antipasi terhadap segala kemungkinan. Datangnya bencana tidak ada yang tahu. Namun kita harus selalu bersikap waspada namun tidak perlu panik berlebihan," demikian Heri.
Bila ada informasi yang meragukan, warga diminta melakukan kros cek kepada BPBD Kebumen.
"Jangan mudah terpancing pada kabar atau isu yang kurang jelas asal usulnya karena biasanya setelah kejadian pasti diikuti berita Hoax. Silakan cek dan croscek ke BPBD apabila ada informasi yang meragukan," kata Heri. (cah)
"Untuk masyarakat khususnya pesisir selatan (Kebumen), untuk tidak panik, dan tetaplah beraktvitas seperti biasa," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kebumen, Drs Muhyidin melalui keterangan tertulis yang disampaikan Bako Humas, Heri Purwoto, Minggu malam (28/1/2018).
Di saat yang sama, Muhyidin mengatakan, adanya peringatan potensi tsunami bukan untuk menakut-nakuti namun lebih dalam rangka meminta warga bersikap waspada.
Baca juga:
(Gempa dan Letusan Guncang Beberapa Negara)
Mengingat, bencana termasuk gempa tidak dapat diprediksikan secara pasti. Oleh karena itu, sikap waspada mutlak dilakukan. Apalagi, sejumlah gempa terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
Bahkan, di Kebumen sendiri ada 8 kecamatan yang rawan terjadi tsunami. Delapan kecamatan itu membentang dari Mirit sampai Ayah atau sepanjang 48 km. Dalam hal ini, BPBD Kebumen telah melakukan kesiapsiagaan.
Antara lain dengan rutin melakukan uji coba terhadap peralatan early warning system (EWS) yang ada di wilayah pesisir selatan Kebumen."Sebulan sekali, setiap tanggal 26, kita selalu mengujicoba EWS. Sebagai antipasi terhadap segala kemungkinan. Datangnya bencana tidak ada yang tahu. Namun kita harus selalu bersikap waspada namun tidak perlu panik berlebihan," demikian Heri.
Bila ada informasi yang meragukan, warga diminta melakukan kros cek kepada BPBD Kebumen.
"Jangan mudah terpancing pada kabar atau isu yang kurang jelas asal usulnya karena biasanya setelah kejadian pasti diikuti berita Hoax. Silakan cek dan croscek ke BPBD apabila ada informasi yang meragukan," kata Heri. (cah)