KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Forum Masyarakat Sipil (Formasi) Kebumen melaksanakan Acara Stadium General Sadar X. Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan Wisuda Sadar IX. Kegiatan dilaksanakan di Kawasan Ekonomi Desa Ampelsari Petanahan, Senin (29/3/2022).
Kegiatan dilaksanakan antara Yayasan Pemberayaan Pesanten dan Masyarakat ( YP2M) Forum Masyarakat Sipil (FORMASI) bekerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Dewan Presidium Formasi Kebumen Yusuf Murtiono menyampaikan kali ini dilaksanakan Wisuda Sadar Angkatan IX. Sadar ke 9 sendiri dilaksanakan pada tahun 2020. Ini selama 6 bulan dan setiap bulannya dilaksanakan pertemuan sebanyak 2 kali.
“Salah satu materi yang disampaikan yakni advokasi kebijakan publik. Dalam hal ini bekerjasama dengan Forum Indonesia untuk transparansi anggaran Fitra di Nasional, ” tuturnya.
Pelaksanaannya, lanjut Yusuf, kadang menggunakan zoom atau ofline. Sadar merupakan sebuah pembelajaran komunitas yang ditujukan untuk para pelaku di desa. “Ini seperti kepala desa, perangkat desa, BPD maupun muupun masyarakat umum,” katanya.
Disampaikannya, dengan pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan tata kelola desa. Adanya Sadar diharapkan kasus korupsi, dan pelayanan yang terbengkelai tidak lagi terjadi.
“Kenapa hari ini kami mendatangkan Kemenkum Mk, sebab kami ingin nilai-nilai yang sudah diterapkan dalam proses pembelaran dapat diperkuat dengan nilai-nilai Tata Kelola Kenegaraan secara umum. Ini yang menjadi gerakannya Presiden Jikowi yakni Gerakan Revolusi Mental,” jelasnya.
Yusuf menegaskan gerakan ini yakni bagaimana mengembalikan jati diri desa yang sebenarnya. Desa itu dekat dengan masyarakat, desa itu pelayananya 24 jam. Desa itu kerjanya suka rela dan penuh dengan kegotong-royongan. Desa itu tempat potensi ekonomi untuk tumbuh dan berkembang. Semua sudah ada di desa.
“Nilai-nilai gerakan revolusi mental semua ada di desa. Namu bagaimana mengimplementasikan di desa, melalui kerja-kerja teknokratis, birokrasi desa. ini yang ingin kita sinergikan,” jelasnya.
Disampaikannya, Sadar sebagai pusat pembelajaran gerakan revolusi mental sebagai sebuah nilai. Sehingga dapat terimplentasi didalam desa. “Hari ini yang hadir lengkap. Ini menunjukkan desa butuh ruang untuk belajar. Ruang belajar desa sempit dan banyak kerjaan serta banyak tugas. Sehingga kami di Sadar mengambil waktu-waktu yang memang longgar,” paparnya.
Yusuf menambahkan Sadar dapat diikuti oleh siapapun atau untuk umum. Ini baik perangkat, pendamping, BPD, Kepala Desa, Masyarakat, LSM maupun perguruan tinggi. “Tidaka da syarat untuk dapat mengikuti. Intinya mau datang ke formasi sesuai jadwal pembelajaran. Tapi untuk mendapatkan sertifikat harus aktif berangkat. Tidak dipungut biaya apapun, malah pas puasa rencananya peserta akan kami kasih transport,” ucapnya. (mam)