PURWOREJO (Kebumen Ekspres) -Menghindarkan anak akan gangguan belajar di luar jam sekolah, SDN Kaliharjo Kecamatan Kaligesing memiliki kiat khusus untuk membantu murid-muridnya yang menjadi peserta ujian sekolah 2015 untuk mendapatkan nilai memadai. Usai mengikuti ujian, anak langsung diajak untuk belajar bersama dengan diberikan latihan soal sesuai jadwal yang akan diujikan di hari berikutnya.
Tidak sekedar dijejali dengan pengayaan soal, anak juga disediakan menu makan siang sepantasnya lengkap dengan teh hangat. Itu dilakukan saat anak selesai mengerjakan ujian. Pantuan Ekspres, Rabu (20/5/2015), duapuluh delapan peserta seusai mengerjakan ujian mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) langsung digiring memasuki ruang transit yang ada di sisi selatan bangunan sekolah.
Dua penjaga seko
lah datang secara bersamaan, satu orang membawa nampan berisi gelas kaca berpenutup hijau, seorang lagi membawa tas plastik yang berisikan makanan berat. "Untuk hari ini, menu yang disajikan tidak nasi bungkus seperti hari-hari sebelumnya tapi makanan berat yakni arem-arem dan tempe goreng," ujar Muji, salah seorang penjaga sekolah.
Usai seluruh siswa lengkap berada di ruangan, ketua kelas langsung memimpin doa bersama sebelum makan. Tak lama kemudian mereka dengan lahap menyantap menu yang disediakan pihak sekolah. Khusus untuk hari kemarin, jadwal les tidak terlalu panjang seperti dua hari sebelumnya yang mencapai jam 14.00-15.00 wib. Mapel yang akan dihadapi pada hari ini adalah IPS dimana soalnya dibuat oleh sekolah. "Pola seperti ini sudah dilakukan sejak saya diberi amanah untuk memimpin SDN Kaliharjo ini di tahun 2011. Hal yang sama sudah saya lakukan saat berada di SDN Tlogoguwo," ujar Kasim Yunardi SPd MPd, Kepala SDN Kaliharjo.
Hasil yang diperoleh juga cukup bagus, sebagai catatan di UPT Pendidikan Kaligesing pada tahun 2010, SDN Kaliharjo berada di peringkat 19. Sejak dipimpin Kasim, prestasinya meningkat dan nangkring di peringkat kelima pada tahun 2011. "Tahun berikutnya turun ke peringkat 9, tapi tahun 2013 kembali ke peringkat kelima dan tahun 2014 bisa naik satu tingkat di peringkat keempat. Mudah-mudahan tahun ini bisa lebih baik lagi," imbuh Kasim.
Menurut Kasim, untuk mendongkrak nilai ujian sekolah itu pihaknya tidak memungut biaya apapun terhadap siswa. Semua dana yang muncul dibebankan kepada BOS. "Anak sekarang itu sudah enak, semuanya dibiayai pemerintah. Tapi hanya untuk anak, karena guru tidak mendapatkan apa-apa. Tapi kami yakin ada hal lain yang akan diterima oleh guru," katanya.
Diluar tambahan saat ujian berlangsung, satu bulan sebelumnya anak juga telah mengikuti tambahan pelajaran dengan pemberian menu pendukung. Hanya saja kegiatan itu hanya dilakukan seminggu dua kali.
Kusharyani SPd, guru kelas VI yang mengikuti perjalanan anak menyatakan bahwa dirinya tidak memiliki tujuan apa-apa selain peningkatan prestasi akademik siswa. "Semua saya jalani dengan senang hati. Kalau harus seperti ini, keluarga juga tidak protes karena suami saya juga guru sehingga mengerti bagaimana profesi ini harus dijalani," kata Kusharyani.(baj)