KEBUMEN (Kebumen Ekspres)- Tekadnya untuk maju menjadi kandidat calon bupati sudah bulat. Bahkan Djuwarni mengaku sudah menyiapkan dana tidak sedikit untuk membiayai pencalonannya merebut posisi orang nomor satu di Kabupaten Beriman ini.
Tanpa menyebut jumlah, Djuwarni meyakini dana yang disiapkan mencukupi semua kebutuhan pada Pilkada mendatang. Menurutnya, untuk mencalonkan diri menjadi calon legislatif saja dibutuhkan biaya yang tidak sedikit, apalagi untuk menjadi calon bupati. "Tapi Alhamdulillah kami sudah siap untuk itu. Ya, kira-kira cukup dan mudah-mudahan tidak sampai 'kapiran'," kata wanita yang masih menjabat Wakil Bupati Kebumen, kepada sejumlah awak media, belum lama ini.
Keputusannya untuk maju sendiri, kata Djuwarni, dilatarbelakangi karena Buyar Winarso yang telah menyatakan tidak bakal mencalonkan diri kembali menjadi calon bupati Pada Pilkada Kebumen 2015. Ia bertekad akan meneruskan perjuangan Buyar Winarso, yang telah membangun Kebumen selama lima tahun terakhir. Ini dilakukan agar program-program yang telah ditetapkan sejak lima tahun silam tidak terputus.
Ia mengungkapkan, sebenarnya sejak awal ingin mendorong Buyar Winarso melanjutkan di periode kedua. Meski tidak dijadikan wakil bupati lagi, Djuwarni akan tetap mendukungnya. "Tetapi ternyata tidak mencalonkan lagi. Saya memohon doa restunya untuk melanjutkan. Saya sudah minta ijin mau melanjutkan perjuangan pak bupati," tegasnya.
Meski tekadnya sudah bulat, sayangnya belum ada satu pun partai politik yang jelas-jelas akan mengusungnya. Djuwarni pun mencoba beruntungan mendaftarkan diri melalui PDI Perjuangan bersaing dengan kandidat bakal calon lainnya. Tak hanya di PDI Perjuanga, ternyata Djuwarni juga mendaftar melalui partai politik lain yang juga membuka pendaftaran bakal calon bupati di Kebumen. Djuwarni mengaku sudah mendaftarkan diri Gerindra, Demokrat, PKB, hingga Nasdem.
"Saya bukan kader, artinya saya ndak punya partai. Semua partai adalah partai saya. Selain itu, di Kebumen belum ada partai yang bisa mengusung sendiri. Seperti PDIP, itu kan hanya 9 kursi masih perlu koalisi dengan yang lain. Kemudian Gerindra, 7 kursi, ini juga harus koalisi dengan yang lain," beber warga Desa Kemukus, Kecamatan Gombong ini.
Ia beralasan, dengan mendaftarkan diri melalui banyak partai politik untuk memudahkan koalisi. "Semua yang membuka pendaftaran, saya daftar. Memang saya sudah ke PDIP, Gerindra, kemudian ke Demokrat, PKB, dalam arti untuk memudahkan koalisi," kilahnya.
Djuwarni berharap, nantinya akan banyak partai politik akan mendukungnya. Semakin banyak partai politik yang mendukung, menurut dia, semakin banyak peluang untuk nyalon bupati. "Kalau ada yang bilang mencla-mencle saya kira ndak. Kecuali kalau saya kader partai," imbuhnya lagi.(ori)
Tanpa menyebut jumlah, Djuwarni meyakini dana yang disiapkan mencukupi semua kebutuhan pada Pilkada mendatang. Menurutnya, untuk mencalonkan diri menjadi calon legislatif saja dibutuhkan biaya yang tidak sedikit, apalagi untuk menjadi calon bupati. "Tapi Alhamdulillah kami sudah siap untuk itu. Ya, kira-kira cukup dan mudah-mudahan tidak sampai 'kapiran'," kata wanita yang masih menjabat Wakil Bupati Kebumen, kepada sejumlah awak media, belum lama ini.
Keputusannya untuk maju sendiri, kata Djuwarni, dilatarbelakangi karena Buyar Winarso yang telah menyatakan tidak bakal mencalonkan diri kembali menjadi calon bupati Pada Pilkada Kebumen 2015. Ia bertekad akan meneruskan perjuangan Buyar Winarso, yang telah membangun Kebumen selama lima tahun terakhir. Ini dilakukan agar program-program yang telah ditetapkan sejak lima tahun silam tidak terputus.
Ia mengungkapkan, sebenarnya sejak awal ingin mendorong Buyar Winarso melanjutkan di periode kedua. Meski tidak dijadikan wakil bupati lagi, Djuwarni akan tetap mendukungnya. "Tetapi ternyata tidak mencalonkan lagi. Saya memohon doa restunya untuk melanjutkan. Saya sudah minta ijin mau melanjutkan perjuangan pak bupati," tegasnya.
Meski tekadnya sudah bulat, sayangnya belum ada satu pun partai politik yang jelas-jelas akan mengusungnya. Djuwarni pun mencoba beruntungan mendaftarkan diri melalui PDI Perjuangan bersaing dengan kandidat bakal calon lainnya. Tak hanya di PDI Perjuanga, ternyata Djuwarni juga mendaftar melalui partai politik lain yang juga membuka pendaftaran bakal calon bupati di Kebumen. Djuwarni mengaku sudah mendaftarkan diri Gerindra, Demokrat, PKB, hingga Nasdem.
"Saya bukan kader, artinya saya ndak punya partai. Semua partai adalah partai saya. Selain itu, di Kebumen belum ada partai yang bisa mengusung sendiri. Seperti PDIP, itu kan hanya 9 kursi masih perlu koalisi dengan yang lain. Kemudian Gerindra, 7 kursi, ini juga harus koalisi dengan yang lain," beber warga Desa Kemukus, Kecamatan Gombong ini.
Ia beralasan, dengan mendaftarkan diri melalui banyak partai politik untuk memudahkan koalisi. "Semua yang membuka pendaftaran, saya daftar. Memang saya sudah ke PDIP, Gerindra, kemudian ke Demokrat, PKB, dalam arti untuk memudahkan koalisi," kilahnya.
Djuwarni berharap, nantinya akan banyak partai politik akan mendukungnya. Semakin banyak partai politik yang mendukung, menurut dia, semakin banyak peluang untuk nyalon bupati. "Kalau ada yang bilang mencla-mencle saya kira ndak. Kecuali kalau saya kader partai," imbuhnya lagi.(ori)