PURWOREJO (Purworejo Ekspres)-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purworejo telah menyiapkan sebanyak 400 tangki air bersih untuk menghadapi datangnya musim kemarau 2015. Persediaan itu siap disalurkan ke wilayah-wilayahyang membutuhkan pasokan air bersih di seluruh kawasan di Kabupaten Purworejo.
"Kami sudah menyiapkan, tapi sampai sekarang ini belum ada satupundaerah yang meminta pasokan air bersih. Tangki yang sudah disiapkanada tiga armada," kata Boedi Hardjono, Kepala Pelaksana BPBDPurworejo, Rabu (24/6/2015).
Dikatakan Boedi, belum adanya permintaan air bersih itu membuktikanbahwa daerah-daerah langganan kekeringan belum mengalami kesulitan airbersih. Belumnya permintaan itu dikarenakan daerah langganan masihmemiliki pasokan air bersih dari sumber mata air yang ada.
"Sesua prediksi BMKG, memang musim kemarau baru akan terjad di awalJuli nanti pada Jawa Tengah bagian selatan," tambahnya.
Dibandingkan tahun sebelumnya, telah terjadi perubahan waktu datangnyamusim kemarau dimana awal kemarau terjadi di bulan Juni. "Tahun lalu,dalam hari-hari sekarang ini daerah langganan sudah meminta pasokanair bersih," katanya.
Boedi juga mengungkapkan untuk musim kemarau pada tahun ini akanterjadi lebih panjang dibandingkan tahun sebelumnya. "Kami sudahmelakukan langkah antisipasi dan segera menggelar rapat koordinasiantisipasi kekeringan, kecamatan diminta mensosialisasikan pada desarawan untuk secepatnya melapor apabila kesulitan air bersih,"
ungkapnya.
BPBD juga telah menyampaikan kepada dinas pengairan juga pertanianuntuk memantau sawah yang rawan kekeringan agar adanya musm kemaraupanjang itu bisa disikapi dengan benar.Data di BPBD Purworejo menunjukkan, terdapat 24 desa di tujuhkecamatan menjadi kawasan langganan kekeringan. Desa-desa tersebutbiasanya akan mengajukan air bersih ketika terjadi puncak musimkemarau. (baj)
"Kami sudah menyiapkan, tapi sampai sekarang ini belum ada satupundaerah yang meminta pasokan air bersih. Tangki yang sudah disiapkanada tiga armada," kata Boedi Hardjono, Kepala Pelaksana BPBDPurworejo, Rabu (24/6/2015).
Dikatakan Boedi, belum adanya permintaan air bersih itu membuktikanbahwa daerah-daerah langganan kekeringan belum mengalami kesulitan airbersih. Belumnya permintaan itu dikarenakan daerah langganan masihmemiliki pasokan air bersih dari sumber mata air yang ada.
"Sesua prediksi BMKG, memang musim kemarau baru akan terjad di awalJuli nanti pada Jawa Tengah bagian selatan," tambahnya.
Dibandingkan tahun sebelumnya, telah terjadi perubahan waktu datangnyamusim kemarau dimana awal kemarau terjadi di bulan Juni. "Tahun lalu,dalam hari-hari sekarang ini daerah langganan sudah meminta pasokanair bersih," katanya.
Boedi juga mengungkapkan untuk musim kemarau pada tahun ini akanterjadi lebih panjang dibandingkan tahun sebelumnya. "Kami sudahmelakukan langkah antisipasi dan segera menggelar rapat koordinasiantisipasi kekeringan, kecamatan diminta mensosialisasikan pada desarawan untuk secepatnya melapor apabila kesulitan air bersih,"
ungkapnya.
BPBD juga telah menyampaikan kepada dinas pengairan juga pertanianuntuk memantau sawah yang rawan kekeringan agar adanya musm kemaraupanjang itu bisa disikapi dengan benar.Data di BPBD Purworejo menunjukkan, terdapat 24 desa di tujuhkecamatan menjadi kawasan langganan kekeringan. Desa-desa tersebutbiasanya akan mengajukan air bersih ketika terjadi puncak musimkemarau. (baj)