Indonesia Cuma Peringkat Lima
SINGAPURA - Jantung penggila bulutangkis baik itu fans dari Malaysia maupun Indonesia, nyaris copot saat menyaksikan pertandingan menegangkan final ganda campuran antara Praveen Jordan/Debby Susanto melawan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying asal Malaysia.
Bagaimana tidak, penonton disajikan drama pertarungan yang menegangkan dimana pemenang harus ditentukan lewat 4 kali deuce. Adalah Preveen/Debby yang akhirnya memutus harapan pasangan Chan/Goh lewat rubber game dramatis, 2-1 (18-21,21-13,25-23), kemarin (16/6/2015).
Kemenangan tersebut tidak hanya membuat cabor bulutangkis menjadi juara umum pada SEA Games 2015 dengan koleksi tiga emas,dua perak dan empat perunggu. Namun juga menjadi emas terakhir yang direbut oleh Indonesia pada SEA Games 2015.
Karena itu, bukan pemandangan yang aneh jika Praveen/Debby begitu menikmati kemenangan tersebut.
Tambahan emas terakhir tersebut membuat bulutangkis melewati target dari PBSI yang sebelumnnya menargetkan dua emas saja. Dua emas lainnya disumbangkan oleh beregu putra, sementara satu emas lagi lewat ganda putra Indonesia
Pasangan ganda putra Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi mampu menjinakkan rekan sesama satu negara Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dengan dua set langsung, 2-0 (21-12, 24-22).
SEA Games XXVIII Singapura resmi ditutup tadi malam di National Stadium, Singapore.
Secara keseluruhan, Thailand menjadi juara umum dengan 95 emas, 83 perak dan 69 perunggu. Tuan rumah Singapura harus puas di tempat kedua dengan 84 emas, 73 perak dan 102 perunggu.
Torehan ini membuat Negeri Gajah Putih kembali menegaskan status sebagai Raja Olahraga Asia Tenggara, karena sudah mengoleksi 13 kali juara umum (termasuk 6 kali Southeast Asian Peninsular Games/SEAP Games 1959-1975 dimana Indonesia belum ikut serta), terbanyak dibanding 10 negara lainnya. Indonesia yang di SEA Games 2011 berada di posisi keempat, kini melorot ke posisi kelima dengan 47 emas, 61 perak dan 74 perunggu. Indonesia berganti tempat dengan Malaysia yang masuk 4 Besar dengan 62 emas, 58 perak dan 66 perunggu. Dua tahun lagi, pesta olahraga Asia Tenggara SEA Games XXIX akan digelar di Kuala Lumpur. (apu/adk/jpnn)
JPNN |
Bagaimana tidak, penonton disajikan drama pertarungan yang menegangkan dimana pemenang harus ditentukan lewat 4 kali deuce. Adalah Preveen/Debby yang akhirnya memutus harapan pasangan Chan/Goh lewat rubber game dramatis, 2-1 (18-21,21-13,25-23), kemarin (16/6/2015).
Kemenangan tersebut tidak hanya membuat cabor bulutangkis menjadi juara umum pada SEA Games 2015 dengan koleksi tiga emas,dua perak dan empat perunggu. Namun juga menjadi emas terakhir yang direbut oleh Indonesia pada SEA Games 2015.
Karena itu, bukan pemandangan yang aneh jika Praveen/Debby begitu menikmati kemenangan tersebut.
Tambahan emas terakhir tersebut membuat bulutangkis melewati target dari PBSI yang sebelumnnya menargetkan dua emas saja. Dua emas lainnya disumbangkan oleh beregu putra, sementara satu emas lagi lewat ganda putra Indonesia
Pasangan ganda putra Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi mampu menjinakkan rekan sesama satu negara Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dengan dua set langsung, 2-0 (21-12, 24-22).
SEA Games XXVIII Singapura resmi ditutup tadi malam di National Stadium, Singapore.
Secara keseluruhan, Thailand menjadi juara umum dengan 95 emas, 83 perak dan 69 perunggu. Tuan rumah Singapura harus puas di tempat kedua dengan 84 emas, 73 perak dan 102 perunggu.
Torehan ini membuat Negeri Gajah Putih kembali menegaskan status sebagai Raja Olahraga Asia Tenggara, karena sudah mengoleksi 13 kali juara umum (termasuk 6 kali Southeast Asian Peninsular Games/SEAP Games 1959-1975 dimana Indonesia belum ikut serta), terbanyak dibanding 10 negara lainnya. Indonesia yang di SEA Games 2011 berada di posisi keempat, kini melorot ke posisi kelima dengan 47 emas, 61 perak dan 74 perunggu. Indonesia berganti tempat dengan Malaysia yang masuk 4 Besar dengan 62 emas, 58 perak dan 66 perunggu. Dua tahun lagi, pesta olahraga Asia Tenggara SEA Games XXIX akan digelar di Kuala Lumpur. (apu/adk/jpnn)