• Berita Terkini

    Rabu, 24 Juni 2015

    Cinta Tak Direstui, Pedagang Buah Bacok Enam Warga Baledono

    Cinta Tak Di Restui, Pedagang Buah Bacok Enam Warga Baledono
    WIDARTO/EKSPRES
    PURWOREJO (Purworejo Ekspres)  - Gara-gara cintanya kepada seorang janda bertepuk sebelah tangan, Mangun Pawiro (58) mengamuk dan membacok enam orang warga RT 1 RW 7 dusun Kedung Putri Kelurahan Baledono Kecamatan Purworejo, Selasa (23/6/2015) pagi. Tiga orang menderita luka berat akibat aksi keji Mangun Pawiro di bulan Ramadan itu.

    Keenam orang yang menjadi korban Mangun Pawiro masing-masing Rodiyah (55) beserta dua anaknya Siti Iriyanti (30) dan Ervina Sari (16). Turut menjadi korban, Abdullah (57), Asih Mujianto (50), dan Ali (50) yang merupakan tetangga Rodiyah . Rodiyah, perempuan yang sudah menjanda itu tak lain adalah idaman hati Mangun Pawiro yang sehari-hari dikenal berprofesi sebagai pedagang buah itu.

    Informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa itu terjadi di rumah Rodiyah sekitar pukul 10.30 WIB. "Pelaku datang dan sempat menunggu ibu yang sedang keluar belanja di pasar. Kami bahkan sempat menonton televisi bersama," ucap Siti Iriyanti saat dirawat di RS Panti Waluyo Purworejo.

    Dikatakan Siti, awalnya ia tidak melihat gelagat aneh ditunjukkan pelaku. Terlebih pelaku dengan keluarga korban sebetulnya memang sudah saling mengenal. Hingga Rodiyah dan Ervinasari pulang dari pasar, pelaku langsung menyambutnya.

    Situasi berubah 180 derajat, ketika Ervina sari meminta pelaku keluar dari rumah. Pelaku langsung mengamuk, mengeluarkan golok, dan membacok korban juga ibunya. Siti yang berusaha menolong juga tidak luput dari amukan pelaku. "Saya akhirnya teriak minta tolong dan tetangga berdatangan," lanjutnya.

    Abdullah adalah tetangga terdekat yang datang kali pertama dan mengamankan pelaku dengan cara menyikap bagian tubuh pelaku. Namun naas, ia pun tekena dua kali sabetan golok di bagian kepala sebelum akhirnya pelaku berhasil diamankan oleh warga.

    Rodiyah dan Ervina harus dilarikan ke RSUD Saras Husada akibat menderita luka yang cukup serius di sekujur tubuhnya. Abdullah dibawa ke Panti Waluyo dan harus mendapatkan 11 jahitan di bagian kepala. Sementara korban lainnya hanya mengalami luka ringan.


    Menurut Siti, aksi nekad pelaku itu kemungkinan dipicu hubungan asmara antara ibunya (Rodiyah) dengan pelaku. "Pelaku memang suka dengan ibu saya yang janda, namun kami sekeluarga menolak karena ia juga punya keluarga," jelasnya.

    Wakapolres Purworejo Kompol Sumaryanto yang mendatangi langsung TKP, menyatakan, kasus ini kini telah ditangani pihak kepolisan. Pihaknya langsung menetapkan pelaku sebagai tersangka dan mengamankannya di Mapolsek Purworejo.“Pelaku sudah kami amankan. Untuk mengetahui motif kami masih akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap tersangka dan para saksi,” ungkapnya.

    Sementara itu, tersangka saat ditanya sejumlah wartawan di tahanan Mapolsek Purworejo berdalih bahwa aksinya itu dilakukan karena ia dikeroyok warga. "Saya niat datang untuk kasih mukena dan sajadah untuk Rodiah," ucapnya. (wid)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top