KEBUMEN (Kebumen Ekspres)-Nama Cipto Waluyo yang saat ini menjabat Ketua DPRD Kabupaten Kebumen, tiba-tiba muncul sebagai salah satu kandidat yang bakal diusung PDI Perjuangan pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Kebumen, Desember 2015 mendatang. Cipto, yang saat ini juga Ketua DPC PDIP Kabupaten Kebumen itu menjadi salah satu peserta tes uji kelayakan dan kepantasan (fit and proper test) yang digelar DPD PDI P Jawa Tengah di Semarang, Kamis-Jumat (4-5/6) kemarin.
Munculnya nama Cipto Waluyo dalam dalam proses penjaringan cabup dan cawabup dari partai berlambang banteng mocong putih itu dibenarkan Wakil Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga DPC PDIP, Nuryanto Pramudono, SE. "Ya, benar. Beliau menjadi salah satu yang menjalani fit and proper test di DPD Jawa Tengah Semaran," kata Nuryanto dihubungi via ponselnya, Jumat sore (5/6/2015).
Menurut Nuryanto, selain Cipto Waluyo, ada 6 cabup cawabup lain yang menjalani fit and proper tes selama dua hari itu. Mereka adalah Bambang Widodo, Probo Indartono, H Sunarto, Djuwarni, Wahyu Budi utomo dan Yudi Tri Hartanto. Untuk Bambang Widodo , Probo Indartono, H Sunarto, Djuwarni, Wahyu Budi utomo sudah dipastikan maju sebagai cabup. Sementara, Yudi menjalani fit and propert tes sebagai cawabup. Sementara, kata Nuryanto, Cipto Waluyo belum diketahui secara pasti.
"Nama Pak Cipto muncul di surat dari DPP yang akan menjalani fit and proper test. Beliau ada di nomor 7. Bila kandidat lain sudah dijelaskan secara eksplisit akan maju sebagai cabup atau cawabup, Pak Cipto masih dikosongkan, hanya berupa titik-titik," jelas Nuryanto.
Munculnya nama Cipto sendiri, diakui Nuryanto, terkesan mendadak. Mengingat dari sejak awal penjaringan yang menyeleksi 9 nama tidak ada nama Cipto. Begitupun saat nama itu disusutkan menjadi enam, Cipto Waluyo lagi-lagi belum ada dalam daftar nama yang bakal diusung PDIP dalam Pilbup mendatang.
Bahkan Cipto, sebagai Ketua DPC PDIP, sudah menandatangani surat pernyataan bermeterai yang menyatakan ia tidak akan ikut nyalin untuk berkonsentrasi membesarkan partai dan memenangkan PDIP dalam Pemilukada Kebumen 2015. "Beliau juga sudah mendukung 6 calon lain yang sudah dinyatakan lolos pada tahap penjaringan atau seleksi," ujar Nuryanto.
Menanggapi itu, Nuryanto menyadari, Cipto Waluyo hanya mendapat penugasan dari partai. Juga belum adanya jaminan Cipto akan mendapat rekomendasi. Namun demikian, keputusan menyertakan Cipto di proses penjaringan patut dipertanyakan. Oleh sebab itu, pihaknya sudah meminta penjelasan dari DPP soal itu.
Selain itu, Nuryanto mengatakan, pihaknya akan segera melakukan rapat koordinasi. Sebab, kemunculan Cipto di lap terakhir bisa berpotensi menimbulkan konflik di internal partai. Dia lantas mengingatkan kejadian pada Pilbup Kebumen 2010. Kejadian saat itu menurutnya ada kemiripan dengan sekarang ini. Yakni munculnya nama Rustriyanto sebagai calon bupati yang diusung PDIP padahal saat itu menjabat Ketua DPC PDIP Kebumen.
Kemunculan Rustriyanto di detik-detik akhir artinya menyingkirkan kandidat lain yang sudah berjuang dari awal untuk mendapatkan rekomendasi dari DPP. Dan, Rustriyanto yang menggandeng Rini Kristiani sebagai Wabup itu akhirnya gagal dan harus mengakui pasangan Buyar Winarso-Djuwarni yang akhirnya menjabat bupatiwakil bupati Kebumen 2010-2015.
Hingga berita ini diturunkan, Cipto Waluyo belum bisa dimintai konfirmasi. Saat dihubungi via ponsel, Cipto mengatakan masih berada di Semarang. "nyuwun sewu
tasih rapat dereng saged medal, mangke kulo kabari, nuwun (mohon maaf, sedang rapat dan belum bisa ditinggal. Nanti saya kabari),' demikian pesannya melalui layanan short massage service.
Sejumlah calon lain seperti Sunarto dan Probo Indartono yang akan dimintai tanggapannya pun menyampaikan hal serupa. Mereka tampaknya masih berada di Semarang dalam rangka tes uji kelayakan dan kepantasan (fit and proper test) yang digelar DPD PDI P Jawa Tengah. Begitupun Sekretaris DPC Kebumen, Bambang Trisaktiono tak memberikan jawaban. (cah)
Munculnya nama Cipto Waluyo dalam dalam proses penjaringan cabup dan cawabup dari partai berlambang banteng mocong putih itu dibenarkan Wakil Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga DPC PDIP, Nuryanto Pramudono, SE. "Ya, benar. Beliau menjadi salah satu yang menjalani fit and proper test di DPD Jawa Tengah Semaran," kata Nuryanto dihubungi via ponselnya, Jumat sore (5/6/2015).
Menurut Nuryanto, selain Cipto Waluyo, ada 6 cabup cawabup lain yang menjalani fit and proper tes selama dua hari itu. Mereka adalah Bambang Widodo, Probo Indartono, H Sunarto, Djuwarni, Wahyu Budi utomo dan Yudi Tri Hartanto. Untuk Bambang Widodo , Probo Indartono, H Sunarto, Djuwarni, Wahyu Budi utomo sudah dipastikan maju sebagai cabup. Sementara, Yudi menjalani fit and propert tes sebagai cawabup. Sementara, kata Nuryanto, Cipto Waluyo belum diketahui secara pasti.
"Nama Pak Cipto muncul di surat dari DPP yang akan menjalani fit and proper test. Beliau ada di nomor 7. Bila kandidat lain sudah dijelaskan secara eksplisit akan maju sebagai cabup atau cawabup, Pak Cipto masih dikosongkan, hanya berupa titik-titik," jelas Nuryanto.
Munculnya nama Cipto sendiri, diakui Nuryanto, terkesan mendadak. Mengingat dari sejak awal penjaringan yang menyeleksi 9 nama tidak ada nama Cipto. Begitupun saat nama itu disusutkan menjadi enam, Cipto Waluyo lagi-lagi belum ada dalam daftar nama yang bakal diusung PDIP dalam Pilbup mendatang.
Bahkan Cipto, sebagai Ketua DPC PDIP, sudah menandatangani surat pernyataan bermeterai yang menyatakan ia tidak akan ikut nyalin untuk berkonsentrasi membesarkan partai dan memenangkan PDIP dalam Pemilukada Kebumen 2015. "Beliau juga sudah mendukung 6 calon lain yang sudah dinyatakan lolos pada tahap penjaringan atau seleksi," ujar Nuryanto.
Menanggapi itu, Nuryanto menyadari, Cipto Waluyo hanya mendapat penugasan dari partai. Juga belum adanya jaminan Cipto akan mendapat rekomendasi. Namun demikian, keputusan menyertakan Cipto di proses penjaringan patut dipertanyakan. Oleh sebab itu, pihaknya sudah meminta penjelasan dari DPP soal itu.
Selain itu, Nuryanto mengatakan, pihaknya akan segera melakukan rapat koordinasi. Sebab, kemunculan Cipto di lap terakhir bisa berpotensi menimbulkan konflik di internal partai. Dia lantas mengingatkan kejadian pada Pilbup Kebumen 2010. Kejadian saat itu menurutnya ada kemiripan dengan sekarang ini. Yakni munculnya nama Rustriyanto sebagai calon bupati yang diusung PDIP padahal saat itu menjabat Ketua DPC PDIP Kebumen.
Kemunculan Rustriyanto di detik-detik akhir artinya menyingkirkan kandidat lain yang sudah berjuang dari awal untuk mendapatkan rekomendasi dari DPP. Dan, Rustriyanto yang menggandeng Rini Kristiani sebagai Wabup itu akhirnya gagal dan harus mengakui pasangan Buyar Winarso-Djuwarni yang akhirnya menjabat bupatiwakil bupati Kebumen 2010-2015.
Hingga berita ini diturunkan, Cipto Waluyo belum bisa dimintai konfirmasi. Saat dihubungi via ponsel, Cipto mengatakan masih berada di Semarang. "nyuwun sewu
tasih rapat dereng saged medal, mangke kulo kabari, nuwun (mohon maaf, sedang rapat dan belum bisa ditinggal. Nanti saya kabari),' demikian pesannya melalui layanan short massage service.
Sejumlah calon lain seperti Sunarto dan Probo Indartono yang akan dimintai tanggapannya pun menyampaikan hal serupa. Mereka tampaknya masih berada di Semarang dalam rangka tes uji kelayakan dan kepantasan (fit and proper test) yang digelar DPD PDI P Jawa Tengah. Begitupun Sekretaris DPC Kebumen, Bambang Trisaktiono tak memberikan jawaban. (cah)