• Berita Terkini

    Minggu, 07 Juni 2015

    Desa Ranterejo Dapat Bantuan Pompa Air

    Desa Ranterejo Dapat Bantuan Pompa Air
    IMAM/ESKPRES
    KEBUMEN (Kebumen Ekspres)-Desa Ranterejo Kecamatan Klirong mendapat bantuan pompa air untuk keperluan irigasi. Bantuan tersebut diperoleh dari Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Kebumen, dalam program Pengembangan Jaringan Air Permukaan (JIAP).

    Dengan adanya pompa tersebut diharapkan panen MT 2 ini dapat lebih maksimal. Pasalnya kebutuhan air untuk tanaman padi tercukupi dengan baik. Informasi yang berhasil dihimpun Ekspres kapasitas pompa air tersebut, akan mampu mensuplai air sebanyak 40 meter kubik air permenit.

    Kepala Desa Ranterejo Mohamad Muhklasin menjelaskan, pembangunan pompa tersebut dilaksanakan di RT 3 RW 1 Desa setempat. Pompa mengambil air dari sungai Luk Ulo yang kemudian akan disalurkan ke sawah, dengan jarak 288 meter menggunakan pipa paralon. Saat ini pembangunan rumah pompa air tersebut sedang dijalankan sekitar 60 persen.“Pembangunan ditargetkan selesai pada tanggal 2 Juli mendatang, sehingga panen MT 2 ini dapat berhasil dengan maksimal,” jelasnya kepada Ekspres, Kamis (4/6/2015).

    Dijelaskannya, di Desa Ranterejo terdapat 100 Hektar sawah yang selalu mengalami kekurangan air pada MT 2. Pasalnya saat menjelang musim panen curah hujan sudah berkurang seiring dengan datangnya musim kemarau. Pompa air tersebut akan dapat mengairi sedikitnya 100 Hekter sawah. Bahkan menurut perkiraanya, pompa air tersebut tidak hanya akan bermanfaat untuk sawah  yang berada di Desa Ranterejo Kecamatan Klirong saja, melainkan juga akan membantu sawah Desa Jerukagung Kecamatan Klirong. Karena posisi sawah di kedua desa tersebut, letaknya berdekatan. Sedangkan untuk biaya operasional dan perawatan pompa akan dilakukan dengan cara swadaya.“Kita juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah yang sudah memberikan bantuan ini,” terangnya.

    Hal senada juga diungkapkan oleh Sutiman (45) warga RT 2 RW 2 Desa Ranterejo Kecamatan Klirong. Dia mengatakan bahwa pengambilan air tidak langsung dari Sungai Luk Ulo. Teknisnya di tepi sungai dibangun sumur dengan kedalaman empat meter. Pasalnya jika langsung mengambil air dari sungai, dikhawatirkan kadar garam yang tunggi pada air akan membuat tanaman padi mati. Dijelaskannya pada musim kemarau air sungai Luk Ulo yang berada di Desa Ranterejo biasanya payau.“Mudah-mudahan pompa ini dapat berkerja dengan maksimal dan menjadi berkah bagi para petani di desa kami,” harapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top