DOC/Ekspres |
Apesnya, mobil pick up keluaran terbaru tersebut ternyata mobil kreditan dan baru dua bulan diangsur. Tak hanya mobil, korban juga harus merelakan uang sebesar Rp 3,5 juta dan sebuah handphone dibawa kabur para pelaku.
Akibat peristiwa ini, korban mengalami kerugiaan hingga puluhan jutaan rupiah. Informasi yang dihimpun Ekspres menyebutkan, saat itu korban hendak menuju ke Yogyakarta. Sesampai di jembatan Sempor, korban yang pergi sendirian berpapasan dengan sebuah mobil Izusu Panther warna hitam yang melaju dari arah selatan.
Karena di-dim, korban pun memelankan laju kendaraannya, sementara mobil Panther mendadak membalik arah.
Nah, disinilah korban merasa curiga hingga akhirnya dia kembali memacu kendaraannya menjauhi mobil pelaku. Tapi para pelaku tak tinggal diam dan mengejar mobil korban. Aksi kejar-kejaran pun terjadi. Naas bagi korban, mobilnya berhasil dipepet para pelaku.
Dari dalam mobil Panther berplat AE itu, turun empat orang bersenjata senjata api laras panjang dan dua senapan laras pendek. Di bawah todongan pistol, korban akhirnya pasrah dan digiring masuk ke dalam mobil Panther. Tak hanya itu, korban juga diikat dan mulutnya dilakban. Korban sendiri akhirnya dibuang di jembatan di dekat kantor PDAM Sempor. Sementara mobil korban dibawa kawanan pelaku ke arah timur.
"Korban ditemukan oleh Satpam PDAM, Sabtu dinihari sekitar pukul 03.30 WIB. Meski tak mengalami luka, tapi kondisi korban sangat shock," ujar Kapolres Kebumen AKBP Faizal SIK MH seperti dituturkan Kasatreskrim AKP Willy Budiyanto SH kepada kebumenekspres.com, Minggu (21/6/2015).
Ditambahkan Willy, korban selanjutnya diantar satpam PDAM menuju Polsek Sempor untuk melaporkan kasus tersebut. Willy menuturkan, dari hasil penyelidikan, pelaku berjumlah sekitar 5 orang. Pelaku yang membawa senpi laras panjang, pria dengan usia sekitar 40 tahun dan mengenakan celana PDL.
Sementara dua pria pembawa senpi pendek masing-masing berusia 50 tahun dan sepatu kets. Sedangkan sopir, laki-laki usia diperkirakan 50 tahun, memakai kaos coklat lengan panjang, bertopi dan mengenakan celana jeans warna gelap. "Ciri utama kawanan perampok ini adalah dialek yang menggunakan logat Jawa Timuran," imbuh Willy.
Terkait peristiwa ini, Willy mewanti-wanti agar pengendara lebih berhati-hati saat melintasi ruas jalan tersebut, terutama pada malam hari. Sebab, jalan tersebut sangat sepi sehingga rawan terjadi tindak kriminalitas. "Kami sendiri masih mendalami kasus ini. Mudah-mudahan bisa segera terungkap," tutupnya. (has)