SUDARNO AHMAD/EKSPRES |
Kepala Daop 5 Purwokerto Safrudiansyah, menyatakan pengalihan layanan turun naik penumpang KA Pramex dari Kutoarjo ke Prembun selama angkutan lebaran ini diambil untuk lebih memaksimalkan pelayanan penumpang. Stasiun Kutoarjo akan difokuskan untuk pelayanan KA jarak jauh selama angkutan lebaran. "Pelayanan KA jarak jauh dan KA jarak dekat (lokal) dipisahkan agar pelayanan lebih maksimal dan tidak semrawut," kata Safrudiansyah, didampingi Manager Corporate Communication PT KAI Daop 5, Surono, saat memantau fasilitas stasiun untuk menyambut pengalihan KA Pramex.
Menurutnya, KA Pramex volume penumpangnya mencapai rata-rata 400 orang setiap pemberangkatan. Jika digabungkan dengan penumpang KA jarak jauh yang jumlahnya juga meningkat akan menyebabkan terjadinya keruwetan dan menurunnya pelayanan. Kecuali itu dari sisi operasional kereta api dan langsiran juga sering terkendala karena padatnya frekwensi KA pada waktu yang hampir bersamaan. Hal ini akan berimbas pada keterlambatan keberangkatan KA. "Kita sudah menyiapkan beberapa fasilitas di stasiun Prembun untuk pengalihan KA Pramex ini, seperti area parkir, loket penjualan tiket, mushola dan toilet," terangnya.
Disamping itu, lanjut dia, PT KAI Daop 5 juga akan menyiapkan tenda untuk menampung penumpang KA Pramex di stasiun Prembun. Penambahan tenda diperlukan mengingat fasilitas yang ada saat ini di stasiun Prembun masih relatif kurang luas.
Ia menambahkan, pengalihan layanan KA Pramex ke Prembun tidak mengurangi frekuensi perjalanan KA Pramex. Namun jadwal keberangkatan dari Prembun akan berubah maju atau lebih awal jika dibandingkan jadwal keberangkatan di Kutoarjo selama ini. Frekuensi kedatangan dan keberangkatan KA Pramex tetap tiga kali sehari. "Hanya jam keberangkatan di Prembun kemungkinan akan lebih awal sekitar 12 menit dari jadwal saat ini," imbuhnya.
Terkait dengan antusiasnya warga Kebumen yang menyambut pengalihan tersebut, Daop 5 Purwokerto akan mempertimbangkan memindahkan permanen KA Pramex dari Kutoarjo ke Stasiun Kebumen. "Itu bisa saja terjadi. Kita lihat nanti seperti apa sambutan dari masyarakat, kalau memang memungkinan, tidak masalah kita regulerkan," imbuhnya lagi.
Surono menambahkan, langkah pengalihan layanan KA Pramex dari Kutoarjo ke Prembun diambil karena selama angkutan lebaran frekuensi KA yang berhenti dan berangkat serta jumlah penumpang di stasiun Kutoarjo akan meningkat. Total ada penambahan 16 KA tambahan lebaran yang akan berhenti dan berangkat di stasiun Kutoarho.
Yakni KA tambahan lebaran tersebut masing-masing adalah KA Gajayana Lebaran (Malang-Gambir), KA Taksaka Lebaran (Yogya- Gambir), KA Lodaya Lebaran (Solo- Bandung), KA Kutojaya Lebaran (Kutoarjo- Pasarsenen), KA Kutojaya Utara Lebaran PSO (Kutoarjo-Pasarsenen), KA Kutojaya Selatan Lebaran PSO, KA Pasundan Lebaran PSO (Surabaya Gubeng-Kiaracondong) dan KA Angkutan Motor Gratis (Jakarta- Purwosari).
Dengan meningkatnya frekwensi KA dan jumlah penumpang selama angkutan lebaran, jika pelayanan KA jarak jauh dan lokal tidak dipisahkan dipastikan akan menimbulkan keruwetan. "Hal ini karena terbatasnya fasilitas yang ada saat ini, seperti area parkir, hall dan ruang tunggu penumpang," tandasnya.(ori)