• Berita Terkini

    Sabtu, 06 Juni 2015

    Imbas Kisruh PSSI, Persak Dibubarkan

    Imbas Kisruh PSSI, Persak Dibubarkan
    KEBUMEN (Kebumen Ekspres) - Manajer Persak Kebumen, HM Tursino SE ST akhirnya angkat bicara soal pemulangan para pemain tim berjuluk Laskar Joko Sangkrip. Menurutnya, pemulangan para pemain sudah tak bisa dihindari mengingat belum jelasnya jadwal kompetisi terhentinya kompetisi Liga Nusantara 2015.

    Atau dengan kata lain, Persak dibubarkan.Apa yang dialami Persak, lanjutnya juga sama dengan tim-tim lain peserta kompetisi sepakbola di Indonesia. Sebagian besar diantaranya sudah membubarkan diri menyusul mandeknya kompetisi sebagai imbas kisruh Kemenpora dengan PSSI.

    Namun demikian, Seno memastikan manajemen akan kembali mengumpulkan para pemain bila nantinya ada kepastian kompetisi kembali digulirkan. Begitupun soal target lolos ke divisi utama tetap tidak berubah. "Kalau semua berjalan lancar, mudah-mudahan habis lebaran atau Oktober ada kepastian. Kalau sudah ada kejelasan kompetisi kembali digulirkan, kami akan panggil kembali para pemain," ujarnya kemarin.

    Kendati demikian, Seno tak bisa menjanjikan apakah para pemain akan mempertahankan skuad Persak sebelumnya atau tidak. Mengingat, saat pembubaran Persak , manajemen membebaskan para pemain untuk memilih klub, dan tidak memaksa mereka kembali ke Persak. Seno juga tak memberi garansi pada nama besar pemain.

    Masa jeda kompetisi, dimanfaatkan manajemen untuk mengevaluasi kembali tim secara keseluruhan. Disiplin dan loyalitas menjadi salah satu acuan manajemen untuk memutuskan apakah akan kembali merekrut pemain nantinya.Apalagi, dari 25 pemain Persak yang dipulangkan saat ini, diakui Seno, ada beberapa pemain yang membuat kecewa manajemen. Itu setelah diketahui ada 11 pemain Persak yang meninggalkan mess untuk mengikuti turnamen di Pekalongan tanpa sepengetahuan apalagi seijin manajemen dan pelatih. Itu terjadi hanya beberapa hari sebelum manajemen membubarkan tim Persakdi di Stadion Candradimuka Jumat malam (8/5).

    Seno menyesalkan dan kecewa dengan sikap para pemain itu. Apalagi, sejauh ini, manajemen sudah memberikan hak pemain sepenuhnya seperti tertuang dalam kontrak. Namun, pemain malah menyalahgunakan kepercayaan manajemen itu. "Bahkan ada pemain yang mangkir latihan dengan alasan keluarga namun pada kenyataannya, justru malah ikut turnamen dengan membela tim lain," sesalnya.

    Dihubungi terpisah, assisten pelatih sekaligus pemain M Irfan mengaku tidak tahu soal pemain yang keluar tanpa ijin. Meski berstatus asisten dan pemain, lanjut Irfan, dia tinggal terpisah dengan pemain yang tinggal di satu mess. Sedangkan irfan memilih tinggal di kost. Begitupun saat disinggung apakah mendengar soal itu, Irfan mengaku tidak tahu. "Saya tidak tahu soal itu. Keseharian saya berada di kost, latihan dan bertanding. Saya tidak tahu persis keseharian para pemain di mess. Jadi saya benar-benar tidak tahu.Kalau tahu saya katakan tahu kalau tidak ya saya katakan tidak," ujarnya dihubungi via telefon, kemarin. (cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top