Sudarno Ahmad/Ekspres |
Sejumlah ketua partai politik yang hadir, diantaranya Ketua DPD PAN Kebumen Barli Halim, Ketua DPD PPP Yusuf Cahyono, Ketua DPC PKB Zaeni Miftah, Ketua DPD PKS Fatah Banani. Wakil Ketua DPRD Kebumen Miftahul Ulum dan Bagus Setiyawan juga terlihat hadir pada acara tersebut. Selain itu, sejumlah tokoh yang sudah menyatakan akan menjadi bakal calon bupati juga diundang, seperti Khayub M Lutfi, Djuwarni, dan Bambang Widodo.
Tak hanya itu, Yahya Fuad sepertinya juga sengaja ingin menyatukan ormas Islam terbesar di Kebumen. Hal ini terlihat dari sejumlah tokoh NU dan Muhammadiyah ikut hadir, seperti KH Mudlofir (Muhammadiyah), KH Yazid Mahfudz (NU), serta sejumlah tokoh lainnya. Sedangkan dari jajaran pemerintah daerah, hadir Kapolres Kebumen AKBP Faizal, Asisten Sekda Tri Haryono, Staf Ahli Bupati Pudjiono, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar (Disperindagsar) Azam Fatoni, Kepala Dinas Pendapatan Pengolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Supangat.
Yahya Fuad menyatakan, pihaknya sengaja mengundang sejumlah tokoh untuk mendekatkan antara NU dan Muhammadiyah. Hanya saja acara tersebut digelar berdekatan dengan Pilkada, sehingga bisa 'dicurigai' sebagai penggalangan dukungan. Terlebih, kedua ormas tersebut memiliki potensi besar untuk membangun Kabupaten Kebumen.
"Hanya mendekatkan saja. Kita ingin mendorong pendekatan keumatan antar ormas, agar tidak ada gesekan. Dan Alhamdulillah di Kebumen tidak ada gesekan-gesekan itu. Tapi bukan hanya sekedar tidak ada gesekan, tetapi harus ada kerja sama yang lebih baik," kata pria yang karib disapa Fuad.
Terkait dengan namanya yang disebut-sebut bakal menjadi calon bupati, Fuad tidak membantahnya. Namun, pencalonan tersebut adalah hak penuh partai politik. "Saya tidak bisa menjawab pertanyaan itu, karena itu wilayah partai politik. Mungkin masih terlalu dini memunculkan figur, karena masih 70 hari waktu pendaftaran. Barangkali di last menit ada yang muncul, kalau ada yang lebih baik ( dari saya), saya kira itu nggak masalah," tegasnya.
Ia mengungkapkan, jika ada tokoh lain yang lebih baik dan bermanfaat bagi Kabupaten Kebumen, Fuad mengaku siap memberikan dukungannya. "Tidak ada alasan sedikitpun untuk saya maju, kalau ada tokoh lain yang lebih baik. Tapi manakala, teman saya mengatakan kamu lebih bermanfaat. Saya akan istigharah, tidak menutup kemungkinan saya maju, sepanjang saya dicalonkan," ungkapnya.
Peresmian kantor yang juga bertepatan dengan ulangtahun Yahya Fuad ke-50 itu diisi pengajian yang menghadirkan penceramah dari Bandung, Ustadz Asep Totoh Ghozali (Ketua MUI Bandung). Pada kesempatan juga digelar reuni alumni SMA Negeri Gombong mulai angkatan 1980, yang merupakan teman-teman SMA Yahya Fuad.(ori)