• Berita Terkini

    Kamis, 11 Juni 2015

    Lulus, Corat-coret Seragam, Berkonvoi di Jalanan

    Lulus, Corat-coret Seragam, Berkonvoi di Jalanan
    IMAM/ESKPRES
    Warga Keluhkan Perayaan Kelulusan

    KEBUMEN (Kebumen Ekspres )- Kendati sudah dilarang, siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Kebumen yang baru saja lulus Ujian Nasional (UN), menggelar aksi konvoi kendaraan dan corat-coret baju seragam, Rabu (10/6/2015). Aksi tak terpuji ini bahkan sempat mengganggu para pengguna jalan raya.

    Joko  (40) salah satu pengguna jalan yang merasa terganggu dengan aksi konvoi mengatakan, para siswa tidak dilarang meluapkan kegembiraan usai dipastikan lulus UN. Namun menggeber sepeda motor di jalan raya tanpa dilengkapi surat-surat kendaraan tentu bukan hal simpatik.  “Ini jelas-jelas bentuk pelanggaran lalu lintas,” kata dia.
    Dijelaskannya,sah-sah saja mereka mengungkapkan kegembiaran atas apa yang telah mereka peroleh. Akan tetapi seharusnya ungkapan kegembiraan tersebut tidak disertai dengan menggangu kepentingan orang lain, dan melanggar peraturan lalu lintas. “Lihat saja dalam berkendara, mereka juga tidak mengenakan helm,” tuturya.

    Terpisah, Kapolres Kebumen AKBP Faizal SIK MH melalui Kasat Lantas Polres Kebumen AKP Yulie Khrisna ST mengatakan, apa yang dilakukan oleh para pelajar tersebut jelas merupakan bentuk pelanggaran lalu lintas. Para siswa lulusan SMP/MTs tersebut pasti belum mempunyai SIM. Selain itu, mereka juga tidak mengenakan helm saat mengendarai sepeda motor.

    Dijelaskannya, jajaran kepolisian selalu menempatkan para personilnya di beberapa tempat saat pengumuman lulusan dilaksanakan. Dengan adanya penempatan polisi tersebut, diharapkan aksi konvoi para pelajar dapat diminimalisir.  Menurutnya peran guru dan orang tua sangatah penting untuk meminimalisir aksi corat-coret dan konvoi para pelajar. Pasalnya anak-anak pasti mempunyai rasa takut dan segan dengan guru dan orang tua mereka. Dengan adanya bimbingan dari para guru dan orang tua maka kedepan aksi tersebut tidak akan terulang kembali. “Peran orang tua dan guru sangatlah dibutuhkan dalam mengatasi kenakalan remaja,” paparnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top