ADITYA/RADMAS |
Seorang pedagang pasar Saliwangi, Cilacap Darojat menjadi korbanya. Warga jalan Maespati Desa Tritih Wetan Kecamatan Jeruklegi ini, membeli merica palsu dari seorang sales. Darojat menjelaskan, Ia membeli merica tersebut dari seorang sales pada Selasa (9/6/2015) lalu.
Sales tersebut menawarkan harga merica yang lebih murah dari pasaran. Untuk satu kilogram merica, sales menawarkan harga Rp 190 ribu. Sementara harga dipasaran sekitar Rp 205 ribu per kilogram. Bahkan jika membeli banyak, akan mendapatkan potongan harga Rp 5000 per kilogram. "Dia sales yang belum pernah saya lihat sebelumnya menawarkan merica. Orang itu jarang sekali ke pasar, baru dua kali ini ke pasar. Terakhir 10 hari yang lalu, Dia membawa merica dan kemiri," jelasnya saat dihubungi wartawan, Rabu (11/6) kemarin.
Kapolres Cilacap AKBP Ulung Sampurna Jaya Sik, membenarkan tetang adanya penemuan merica oplosan di wilayah Cilacap. Saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap barang bukti. Untuk mengetahui kandungan benda yang diduga merica palsu, maka akan diperiksa di ke Laboratorium. Hasilnya akan diumumkan segera kepada masyarakat. "Kita menerima laporan dan segera ditindaklanjuti. Tidak menutup kemungkinan pelaku menawarkan juga ke pasar lain. Kita masihl selidiki itu," jelasnya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, kata dia, satu bungkus merica seberat satu kilogram, diduga terdiri dari 70 persen bahan padat. yang menyerupai merica. Sedangkan, kandungan merica asli diperkirakan hanya 30 persen. Cici ciri yang terlihat dari merica palsu atau oplosan diantaranya, bentuk dan baunya sama seperti merica. Tetapii, tekstur kulitnya tidak berserat, bila dipecah terasa keras kemudian bentuknya lebih padat berwarna putih seperti bahan gypsum. "Kita menghimbau kepada para pedagang bila ada sales yang menawarkan barang lebih murah, hasu lebih waspada. Catat identitas sales baru, bila perlu difoto dan segera melaporkan kepada Polisi terdekat jika menemui hal yang mencurigakan," imbuhnya.
Di Pasar Sidodadi Cilacap, sejumlah pedagang juga mengaku pernah ditawari merica dengan harga murah dari seorang sales. Dari Purbalingga, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Dinperindagkop) Kabupaten Purbalingga Agus Winarno mengatakan, pihaknya menemukan merica palsu yang diduga terbuat dari bahan tepung sagu bersalut semen putih. Penemuan itu menyusul pemantauan harga kebutuhan pokok yang digelar di pasar Segamas, Kamis (11/6/2015).
“Untuk sementara merica palsu sudah diamankan, dan kepada pedagang dihimbau untuk tidak memperdagangkannya,” ujarnya. Sedangkan pemantauan terhadap issue nasional seperti apel berbakteri, baju bekas impor dan beras plastik, dia mengklaim di Kabupaten Purbalingga tidak ditemukan. "Untuk itu masyarakat dihimbau untuk tidak resah dengan isu peredaran beras plastik," lanjutnya. (tya)