Usianya masih 23 tahun. Tapi, Novi Wahyuningsih SE MM sudah berani terjun ke dunia politik dengan maju sebagai calon legislatif DPR RI termuda di Indonesia. Langkahnya ke senayan terhambat memang. Namun, dia kembali disebut pantas menjadi figur pemimpin di Kebumen. Apalagi gebrakan perempuan yang juga dikenal sebagai pengusaha itu?
---------------------------
CAHYO, Kebumen
---------------------------
NAMA Novi Wahyuningsih sudah tak asing lagi bagi masyarakat Kabupaten Kebumen, Purbalingga dan Banjarnegara. Pada Pileg lalu, politisi muda partai NasDem itu meraih dukungan 37.284 suara, dan 4993 suara di Banjarnegara, 1011 di Purbalingga.
Kendati gagal menginjakkan kakinya di senayan, Novi mengaku tidak terlalu kecewa. Dukungan masyarakat kepadanya, serta keberhasilan partai mengirimkan satu wakil di senayan sudah membuatnya bisa tersenyum. Novi pun memberi apresiasi khusus terhadap tim suksesnya pada Pileg lalu. "Tim pemenangan saya anggap sebagai keluarga sendiri. Berkat kerja keras saudara-saudara saya itu, Pileg lalu saya memperoleh by name 37.284 suara di Kebumen, dan 4993 suara di Banjarnegara, 1011 di Purbalingga. Alhamdulillah NasDem mendapatkan 1 kursi di Senayan yaitu Senior saya Ibu Amelia Anggraini (Amelia Anggraini, anggota DPR RI dari partai NasDem,red)," ujarnya, Rabu (20/5) lalu.
Pengalaman yang bagi sebagian orang dirasa "pahit" itu tak lantas membuat Novi "tenggelam". Penyandang gelar Sarjana Ekonomi dan Magister Manajemen itu malah mendapat dukungan masyarakat untuk maju sebagai calon bupati Kebumen pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Desember 2015 mendatang. Menanggapi hal itu, Novi meminta maaf belum bisa memenuhinya.
"Saya sangat berterimakasih dengan adanya sejumlah pihak yang menginginkan saya maju di Pilkada kebumen.Akan tetapi mohon maaf saya rasa saya masih harus banyak belajar dari segi kepemimpinan dan pengalaman. Apalagi, secara administrasi, saya tidak dapat lolos karena batas minimal balon bupati/balon wabup minimal 25 tahun, sementara saya baru 23 tahun," katanya.
Soal pembatasan usia ini memang menjadi cukup dilematis. Di sejumlah negara lain, banyak dijumpai pemimpin berusia muda bahkan sangat muda. Seperti misalnya Jeremy Yamaguchi yang terpilih sebagai walikota Placentia, California USA saat berusia usia 22 tahun. Demikian juga Derek Merrin (walikota waterville) saat terpilih usia 21 tahun, dan banyak pemimpin-pemimpin muda di dunia yang dicintai rakyat. "Memang ada sedikit tanda tanya di hati saya sebenarnya kenapa di Indonesia harus ada batasan usia minimal 25 tahun, menurut saya tingkat kedewasaan, prestasi kepemimpinan, atau mungkin pengalaman seseorang untuk menjadi pemimpin itu tidak harus dilihat dari segi usia," ungkap Novi.
Padahal di saat yang sama, banyak masyarakat di Indonesia termasuk di Kebumen, begitu merindukan sosok pemimpin yang bisa membawa perubahan. Menurutnya, anggapan bahwa masyarakat memilih pemimpin hanya karena uang, tidak sepenuhnya benar. Bilapun ada sebagian masyarakat yang berperilaku demikian itu lebih disebabkan karena masyarakat sudah jenuh dengan janji-janji politik. "Adanya semboyan "Ola Uwit Ola Obos" itu karena masyarakat sudah jenuh dengan janji-janji politisi yang datang saat hanya mau pileg atau pilkada.Saat sudah "duduk" lupa akan janji-janjinya saat kampanye. Bukan uang yang mereka inginkan, melainkan "harapan" bahwa mereka tidak salah menitipkan amanah," tegasnya.
Ya, optimis dan inspiratif. Dua kata itu tampaknya tepat menggambarkan sosok Novi Wahyuningsih. Usai terjun ke dunia politik, Novi kini kembali membuat gebrakan baru di bidang bisnis. Bisnis aplikasi game online dan chat online yang bernama Meotalk menjadi pilihannya. Bahkan, ia kini menjabat CEO Meotalk Indonesia. Jabatan itu membuat Novi memiiliki misi mengenalkan Meotalk di Indonesia dan negara-negara lain di Asia. "InsyaAllah target kita dunia," tutur Novi Wahyuningsih.
Dia menambahkan, masyarakat sudah dapat download aplikasi secara gratis di "Play Store" Android, Blackberry, menyusul Nokia dan IOS. Menariknya, selain aplikasi ini gratis, masyarakat juga dapat mendapatkan penghasilan dengan main game mengumpulkan satu juta metpoint dapat 100 USD. "Step by step setiap bulan kami akan selalu upgrade fitur-fitur yang menarik," imbuhnya.
Lebih lanjut, perempuan kelahiran 6 November 1991 itu menyampaikan bisnis aplikasi game maupun chat online cukup potensial. Dia menunjukkan bahwa pengusaha Harry Tanoe dengan MNC Group mempunyai share sebesar 40 persen di WeChat. Kemudian Bakrie Grup investasi Rp 304 miliar di Path, dan Tokopedia yang mendapatkan suntikan dana 1,2 triliun.
"Saya berharap aplikasi yang sedang kami kembangkan ini bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya menyebutkan pengembangan aplikasi tersebut merupakan berhasil kerja sama dengan teman-teman bisnisnya di Kuala Lumpur.
Sebagai putri asli Kebumen, Novi mengaku di mana pun berada akan berusaha berkontribusi untuk Kebumen, dengan memperkenalkan pariwisata, budaya, adat istiadat, dan bahasa. Dia yakin, banyak anak muda yang berpotensi di Kebumen.
"Hanya saja pengelolaan sumberdaya manusia yang baik masih kurang," ujarnya.
Oleh sebab itu, Novi mengajak para generasi muda untuk kreatif dan berani menjadi agen perubahan bagi masyarakat. Apalagi, momentumnya tepat dengan peringatan hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada tanggal 20 Mei lalu. (*)