SUDARNO AHMAD/EKSPRES |
Hal itu dikatakan Asisten 2 Sekda Tri Haryono dalam paparannya pada Rapat Koordinasi Ekonomi Keuangan dan Industri Daerah ( Rakor Ekuinda) menjelang Ramadan dan Idul Fitri 1436 hijriah di Ruang Jatijajar Komplek Pendopo Bupati, Rabu (10/6/2015).
Tri Haryono mengatakan, diprediksi kenaikan penyaluran elpiji 3 kilogram sebesar 9 persen pada ramadan dan lebaran mendatang. Sedangkan untuk elpiji 12 kilogram naik 10 persen.
Diprediksi kebutuhan elpiji 3 kilogram rata-rata pada Juni-Juli naik menjadi 683.245 tabung, atau naik 9,09 persen. Asumsi tersebut masih dibawah ketersediaannya sebesar 745.350 tabung. Sedangkan cadangannya mencapai 62.105 tabung. Kebutuhan elpiji 12 kilogram juga diprediksi naik menjadi 24.870 tabung, sedang ketersediaan stok mencapai 27.357 tabung. Adapun cadangannya sebanyak 2.487 tabung.
Ia menegaskan, selain alokasinya ditambah, pada saat lebaran mendatang, juga akan dilakukan dan penjadwalan pangkalan siaga. Ini dilakukan untuk memastikan setiap harinya ada pagkalan yang tetap buka melayani masyarakat, meski pada hari raya lebaran.
Selain itu, Pertamina juga akan menambah alokasi Bahan Bakar Minyak (BBM). Diperkirakan penambahan yang akan diberikan mencapai 39,9 persen untuk BBM jenis premium, 42,11 persen untuk pertamax, dan 4,99 peren untuk solar. "Namun, angka pastinya nanti setelah kita melakukan rapat dengan Pertamina," ujarnya.Prediksi kebutuhannya 5.811 kilo liter (KL) untuk premium, dibawah ketersediaan sebanyak 8.135 KL, serta cadangannya 2.324 KL. Solar kebutuhan 2.344 KL, ketersediaan 2.461, cadangan 117 KL. Sedangkan Pertamax kebutuhannya 589 KL, ketersediannya 834 KL dan cadangan 248 KL.
Rakor Ekuinda dihadiri Wakil Bupati Djuwarni, Kapolres Kebumen AKBP Faizal, Anggota Forkompimda, Kepala SKPD dan Camat se-Kabupaten Kebumen, Ketua Orari Kebumen, Ketua Organda Kabupaten Kebumen, serta Pimpinan Hiswana Migas wilayah Kedu.
Sementara itu, cadangan pangan menjelang Ramadan dan Lebaran di Kebumen relatif aman. Saat ini cadangan pangan di masyarakat saja, dalam bentuk gabah kering giling mencapai 492.642 ton atau senilai dengan 310.364 ton beras.
Cadangan pangan masyarakat tersebut tersimpan di lumbung pangan desa di 25 lumbung sebanyak 214.500 ton. Di lembaga distribusi Pangan masyarakat yang tersebar di 7 gapoktan sebanyak 29.302 ton serta di kelompok tani pelaksana Kegaiatan Dana Talangan Pengadaan pangan sebanyak 248.840 ton. Sementara Cadangan pangan pemerintah sebanyak 5.388 ton beras tersimpan di Gudang Bulog dan 54.368 ton di bawah pengelolaan Kantor Ketahanan pangan.(ori)