 |
| ANDI/EKSPRES |
Sejak jembatan tersebut ambrol pada 17 Januari 2013, arus lalu lintas di jalur Kutoarjo-Kemiri-Bruno menjadi terhambat. Kendaraan truk yang biasa melintas di jalur tersebut, kini harus memutar arah tiga kilometer lebih jauh dari jarak semula.
"Truk pengangkut hasil pertanian dan barang lainnya dilarang melintas di atas jembatan darurat yang dibangun warga," ucap Camat Kutoarjo, Sudaryono , kemarin
Dia menjelaskan, Proyek perbaikan itu akan dikerjakan selama 180 hari kalender oleh penyedia jasa PT Sinar Mas Mutiara. Pada proyek itu, jembatan akan diperlebar dari ukuran semula. Jembatan yang semula tidak simetris dengan jalan akan dibangun lurus, sehingga tidak ada kelokan.
"Perbaikan itu sudah ditunggu masyarakat Kecamatan Kutoarjo dan sekitarnya. Sebab, jalur tersebut merupakan jalan utama penghubung lalu lintas antardesa dan kecamatan," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Purworejo, Fatori beberapa waktu lalu mengemukakan, dana Rp 2,6 miliar tersebut akan digunakan untuk membangun jembatan baru dengan lebar efektif sekitar tujuh meter. Adapun konstruksi jembatan lama tidak akan dibongkar. Medan jembatan yang baru akan dibuat lurus, memotong lajur jembatan lama yang dinilai terlalu sempit dan menikung. "Kedepan, jembatan itu akan lebih nyaman dilalui pengendara karena lurus dan lebih lebar," jelasnya.
Dikemukakan, pada saat jembatan itu ambrol, pihaknya sudah mengajukan usulan ke pihak terkait agar pada pertengahan 2014 bisa digarap. Namun, usulan tersebut belum bisa diterima, sehingga pembangunan itu dilakukan pada 2015.(ndi)
