KEBUMEN (Kebumen ekspres )- KH Abdurrahim atau biasa dikenal dengan Ki Joko Goro-goro dari Kabupaten Demak, mempunyai cara unik dalam berdakwah. Dia menggunakan wayang media sebagai dakwah dalam setiap ceramahnya.
Bukan hanya itu, ternyata penyampaianya yang sangat kocak mampu membuat semua jamaah yang hadir tertawa terpingkal-pingkal. Seperti yang ia lakukan saat acara pengajian akbar di Pondok Masjid Al Fudhola Dukuh Penasutan Desa Jatisari Kecamatan Kebumen, Minggu (10/5/2015). Dia mengajak masyarakat untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan cara selalu menggunakan pedoman agama dalam menjalani kehidupan.
Para jamaah terlihat begitu menikmati alunan musih dan bahasa-bahasa humor dari sang kyai .Acara semakin meriah dengan diiringi Grup Rebana Nurul Jadid Kalijogo yang merupakan binaan langsung KH Abdurrahim.
Menurutnya kesulitan hidup hendaklah diserahkan kepada Alloh SWT. Manusia memang diwajibbkan untuk berusaha dengan semaksiomal mungkin, akan tetapi keberhasilan sebuah usaha tentunya berada di tangan Alloh. Maka dari itu ketika kesulitan sedang melanda manusia, maka mencari menusia untuk disalahkan atau dijadikan kambing hitam. “Tidak ada gunanya melakukan demo kepada sesama manusia, akan lebih baik waktunya digunakan untuk bekerja dan beribadah,” katanya.
Sementara itu takmir masjid Al Fudhola Supriyadi (44) mengatakan, pengajian ini dilaksanakan dalam rangka memeringati Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Bagi masyarakat Dukuh Penasutan, Ki Joko Goro-goro sudah sangat dikenal karena mereka sering mendengar ceramahnya melalui berbagai media. “Bisa dilihat sendiri sekitar 15 ribu jamaah hadir pada pengajian akbar ini,” paparnya. (mam)
Bukan hanya itu, ternyata penyampaianya yang sangat kocak mampu membuat semua jamaah yang hadir tertawa terpingkal-pingkal. Seperti yang ia lakukan saat acara pengajian akbar di Pondok Masjid Al Fudhola Dukuh Penasutan Desa Jatisari Kecamatan Kebumen, Minggu (10/5/2015). Dia mengajak masyarakat untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan cara selalu menggunakan pedoman agama dalam menjalani kehidupan.
Para jamaah terlihat begitu menikmati alunan musih dan bahasa-bahasa humor dari sang kyai .Acara semakin meriah dengan diiringi Grup Rebana Nurul Jadid Kalijogo yang merupakan binaan langsung KH Abdurrahim.
Menurutnya kesulitan hidup hendaklah diserahkan kepada Alloh SWT. Manusia memang diwajibbkan untuk berusaha dengan semaksiomal mungkin, akan tetapi keberhasilan sebuah usaha tentunya berada di tangan Alloh. Maka dari itu ketika kesulitan sedang melanda manusia, maka mencari menusia untuk disalahkan atau dijadikan kambing hitam. “Tidak ada gunanya melakukan demo kepada sesama manusia, akan lebih baik waktunya digunakan untuk bekerja dan beribadah,” katanya.
Sementara itu takmir masjid Al Fudhola Supriyadi (44) mengatakan, pengajian ini dilaksanakan dalam rangka memeringati Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Bagi masyarakat Dukuh Penasutan, Ki Joko Goro-goro sudah sangat dikenal karena mereka sering mendengar ceramahnya melalui berbagai media. “Bisa dilihat sendiri sekitar 15 ribu jamaah hadir pada pengajian akbar ini,” paparnya. (mam)