IMAM/ESKPRES |
Kegiatan sepeda santai tersebut dilaksanakan di dua tempat yakni untuk kelompok barat bertempat di Kantor UPTD Dinas Dikpora Unit Kecamatan Buluspesantren. sedangkan untuk kelompok timur bertempat di SDN 1 Klapasawit. Ratusan sepeda penuh warna berjalan berjajar untuk menempuh jarak lebih dari enam kilometer. Di bagian depan sepeda masing-masing peserta terdapat gambar wayang kulit yang terbuat dari kertas.
Kepala UPTD Dinas Dikpora Unit Kecamatan Buluspesantren Sururudin SPd mengatakan, tujuan dari kegiatan gebyar budaya wayang kulit tersebut adalah untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dan juga nguri-uri budaya. Pasalnya saat ini jumlah orang yang peduli dengan budaya semakin lama semakin jarang. Akibatnya, banyak sekali generasi muda yang kehilangan tata krama, etika dan sopan santun. Dijelasknnya, Budaya berasal dari kata budhi yang artinya baik, maka dari itu sebuah budaya pasti merupakan nilai yang baik. kondisi gerasi muda yang semakin jauh dari budaya bangsa Indonesia, tentu sangat memprihatinkan. Maka dari itu gebyar budaya ini diharapkan masyarakat akan kembali mengenal wayang. “Dalam cerita pewayangan terdapat tuntunan, Norma dan pendidikan karakter,” terangnya.
Ketua Panitia Slamet Nur kholis MPd yang sekaligus sebagai Kepala SMP N 1 Buluspesantren menjelaskan, rangkaian kegiatan Hardiknas yang dilaksanakan oleh UPTD Dinas Dikpora Unit Kecamatan Buluspesantren dimulai dengan Upacara peringatan yang dilasanakan di lapangan Bocor pada, Sabtu (2/5) kemarin. Upacara yang diikuti oleh semua siswa se Kecamatan Buluspesantren tersebut sebelumnya diiringi dengan penampilan group drumband dari MI Rantewringin, SDN 1 Ambalkumolo dan SDN 1 Tambakrejo.
Dijelaskannya pada upacara peringatan Hardiknas tersebut juga dilakukan penyerahan medali untuk pemenang Cabang Sepak Takraw Putri pada ajang Popda tingkat Provinsi Jawa Tengah yang diraih atlet pelajar SDN 1 Bocor. Selain itu, juga penyerahan medali bagi Juara satu Pantomin tingkat Kabupaten yang diperoleh oleh SDN 2 Bocor.(mam)