Pemilik BMT Alfassalam Melarikan Diri
KEBUMEN (Kebumen Ekspres)- Puluhan bahkan mungkin ratusan nasabah Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) BMT Alfassalam kini hanya bisa berharap dan berdoa agar uang yang digelapkan pemilik bank kembali. Tak terkecuali, bagi seorang Saminatus Sangadah nasabah sekaligus salah satu korban.
Tak kurang dari Rp 20,160 juta yang merupakan tabungan 53 siswa TK Mekarsari Kebulusan dititipkan di bank tersebut. Sebagai kepala sekolah, ia tentu berharap uang yang menjadi hak siswa-siswanya itu kembali. Namun, perkembangan terakhir kasus itu membuatnya tak bisa menunggu.
Akhirnya, dengan kebesaran hatinya, Sangadah merogoh uang milik pribadinya untuk membayar tabungan para siswa. "Sebagai bentuk tanggungjawab pihak TK kepada para wali murid, maka semua tabungan siswa telah dikembalikan sebanyak Rp 20, 160 juta kepada 53 siswa. Dan ini menggunakan uang pribadi," kata perempuan berjilbab yang sehari-hari menjadi Kepala Sekolah TK Mekarsari Kebulusan Pejagoan tersebut,ditemui, Kamis malam (18/6/2015).
Sangadah yang kemarin didampingi sang suami, Zuber Syamsu SSos mengatakan, itu menjadi pilihan terbaik saat ini. Sejak melaporkan perkara itu kepada Polisi pada 9 Juni lalu, tak ada tanda-tanda BMT Alfasalamm menunjukkan itikad baik untuk bertanggung jawab. Begitupun upaya kekeluargaan sudah ditempuh, hasilnya nihil. Malah, Ketua BMT Alfassalam Afit Sadono dan istrinya Putu Ekayana yang menjabat sebagai Bendahara sekaligus merangkap sebagai manajer KJKS BMT Alfassalam, telah kabur.
"Kita sudah cukup bersabar, namun rupanya tidak ada itikad baik dari pihak BMT,” kata Sangadah diamini Zuber Syamsu.
Saat ini, pihaknya menyerahkan perkara tersebut kepada polisi yang menangani perkara ini. Perempuan berjilbab itu berharap, polisi serius menangani perkara tersebut. Mengingat, ada banyak sekali nasabah lain turut menjadi korban tindakan tak bertanggung jawab pemilik bank.
Kejadian bermula saat TK Mekarsari menyimpan dana tabungan para siswanya kepada kantor pusat KJKS BMT Alfasalam di Desa Kedawung, Pejagoan. Sesuai perjanjian, uang itu bisa ditarik di pergantian tahun ajaran baru ini. Alih-alih dapat menarik uangnya kembali, sekolah malah menjadi korban penipuan dan penggelapan oleh pemilik bank. Uang tabungan puluhan juta yang sebagian diantaranya tabungan siswa TK dan SD itu tak jelas juntrungnya.
Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Kebumen telah berupaya memediasi kedua belah pihak namun pertemuan yang digelar pada Selasa (16/6) lalu tak menemui hasil. Ketua Ketua BMT Alfassalam Afit Sadono dan istrinya Putu Ekayana mangkir dari pertemuan itu dan hanya diwakili sejumlah karyawan. Terungkap, BMT Alfassalam diketahui sangat bermasalah. Kepengurusan BMT terdiri dari satu keluarga. Parahnya, bank saat ini terjerat hutang di bank lain hingga Rp 680 juta. Bahkan sertifikat tanah kantor sudah menjadi jaminan utang.
Kasus itu kini ditangani Polres Kebumen. Dari hasil penyelidikan sementara, tak hanya nasabah BMT Alfassalam Kecamatan Pejagoan saja yang dananya digelapkan. Termasuk nasabah di Kecamatan Alian dan Padureso. BMT Alfasalamm sendiri memiliki tiga kantor. Kantor pusat di Pejagoan sementara di kecamatan Alian dan Padureso merupakan kantor cabang. (mam/cah)
IMAM/EKSPRES |
KEBUMEN (Kebumen Ekspres)- Puluhan bahkan mungkin ratusan nasabah Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) BMT Alfassalam kini hanya bisa berharap dan berdoa agar uang yang digelapkan pemilik bank kembali. Tak terkecuali, bagi seorang Saminatus Sangadah nasabah sekaligus salah satu korban.
Tak kurang dari Rp 20,160 juta yang merupakan tabungan 53 siswa TK Mekarsari Kebulusan dititipkan di bank tersebut. Sebagai kepala sekolah, ia tentu berharap uang yang menjadi hak siswa-siswanya itu kembali. Namun, perkembangan terakhir kasus itu membuatnya tak bisa menunggu.
Akhirnya, dengan kebesaran hatinya, Sangadah merogoh uang milik pribadinya untuk membayar tabungan para siswa. "Sebagai bentuk tanggungjawab pihak TK kepada para wali murid, maka semua tabungan siswa telah dikembalikan sebanyak Rp 20, 160 juta kepada 53 siswa. Dan ini menggunakan uang pribadi," kata perempuan berjilbab yang sehari-hari menjadi Kepala Sekolah TK Mekarsari Kebulusan Pejagoan tersebut,ditemui, Kamis malam (18/6/2015).
Sangadah yang kemarin didampingi sang suami, Zuber Syamsu SSos mengatakan, itu menjadi pilihan terbaik saat ini. Sejak melaporkan perkara itu kepada Polisi pada 9 Juni lalu, tak ada tanda-tanda BMT Alfasalamm menunjukkan itikad baik untuk bertanggung jawab. Begitupun upaya kekeluargaan sudah ditempuh, hasilnya nihil. Malah, Ketua BMT Alfassalam Afit Sadono dan istrinya Putu Ekayana yang menjabat sebagai Bendahara sekaligus merangkap sebagai manajer KJKS BMT Alfassalam, telah kabur.
"Kita sudah cukup bersabar, namun rupanya tidak ada itikad baik dari pihak BMT,” kata Sangadah diamini Zuber Syamsu.
Saat ini, pihaknya menyerahkan perkara tersebut kepada polisi yang menangani perkara ini. Perempuan berjilbab itu berharap, polisi serius menangani perkara tersebut. Mengingat, ada banyak sekali nasabah lain turut menjadi korban tindakan tak bertanggung jawab pemilik bank.
Kejadian bermula saat TK Mekarsari menyimpan dana tabungan para siswanya kepada kantor pusat KJKS BMT Alfasalam di Desa Kedawung, Pejagoan. Sesuai perjanjian, uang itu bisa ditarik di pergantian tahun ajaran baru ini. Alih-alih dapat menarik uangnya kembali, sekolah malah menjadi korban penipuan dan penggelapan oleh pemilik bank. Uang tabungan puluhan juta yang sebagian diantaranya tabungan siswa TK dan SD itu tak jelas juntrungnya.
Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Kebumen telah berupaya memediasi kedua belah pihak namun pertemuan yang digelar pada Selasa (16/6) lalu tak menemui hasil. Ketua Ketua BMT Alfassalam Afit Sadono dan istrinya Putu Ekayana mangkir dari pertemuan itu dan hanya diwakili sejumlah karyawan. Terungkap, BMT Alfassalam diketahui sangat bermasalah. Kepengurusan BMT terdiri dari satu keluarga. Parahnya, bank saat ini terjerat hutang di bank lain hingga Rp 680 juta. Bahkan sertifikat tanah kantor sudah menjadi jaminan utang.
Kasus itu kini ditangani Polres Kebumen. Dari hasil penyelidikan sementara, tak hanya nasabah BMT Alfassalam Kecamatan Pejagoan saja yang dananya digelapkan. Termasuk nasabah di Kecamatan Alian dan Padureso. BMT Alfasalamm sendiri memiliki tiga kantor. Kantor pusat di Pejagoan sementara di kecamatan Alian dan Padureso merupakan kantor cabang. (mam/cah)