Arif Nur Chakim SPsI / Pembina ekstra KIR MTs Negeri Purwosari |
Kepala MTs Negeri Purwosari, H Toha Machfudi MPd saat membuka acara pelatihan berharap para siswa bersemangat untuk belajar. Menurutnya, pengetahuan jurnalistik diyakini akan membawa manfaat sampai kapanpun. Bahkan saat ini dunia pendidikan juga menuntut para guru agar menguasai jurnalistik. Siswa juga diminta agar usai pelatihan, mereka menorehkan karyanya dalam sebuah tulisan. “Tulisan anak-anak bisa menghidupkan mading yang sudah ada atau juga bisa diterbitkan pada buletin sekolah,” ujar dia.
Sementara itu ketua panitia kegiatan, Sugiyanti SPd menambahkan, pelatihan jurnalistik tersebut merupakan yang pertama kalinya diadakan di MTs Negeri Purwosari. Melalui pelatihan itu, siswa diharapkan akan memberikan pengetahuan lebih dalam tentang jurnalistik.
"Semua peserta yang mengikuti pelatihan merupakan siswa yang mengikuti ektrakulikuler karya ilmiah remaja(KIR). Untuk pemateri pelatihan, kita juga mendatangkan dari komunitas jurnalis Kebumen," tuturnya.
Lanjutnya lagi, selama pelatihan siswa banyak diberikan materi maupun praktek cara pembuatan brita dilapangan. Beberapa materi itu di antaranya bentuk-bentuk tulisan di media massa, struktur tulisan dan jurnalistik foto.
Siswa juga diberi pengetahuan tentang tiga belas hal harus ada dalam berita. Tigabelas hal itu meliputi timelines, aktual, magnitude, prominence, proximity, dramatik, inovasi, human interest, unik, eksklusif, informatif, edukatif, dan elit. “Sebenarnya dengan banyaknya media sosial saat ini, hampir sebagian besar siswa melakukan wawancara atau tanya jawab yang hasilnya bisa dibuat menjadi berita. Namun karena ketidak tahuanya bahwa itu merupakan salah satu unsur dari jurnalistik, sehingga mereka mengaku masih kesulitan membuat berita," pungkasnya didampingi Arif Nur Chakim SPsI selaku guru pembina ekstra KIR MTs Negeri Purwosari.