 |
| Doc/Ekspres |
KEBUMEN (Kebumen Ekspres)- Selain keluarga, Khayub M Lutfie ternyata harus meminta pertimbangan khusus dari seseorang untuk maju sebagai bakal calon bupati Kebumen. Siapa dia?
Dia adalah Fuad Yahya, tokoh Muhammadiyah asal Kecamatan Gombong. Sosok Fuad Yahya menjadi penting dalam peta persaingan para kandidat cabup. Itu setelah Fuad menjadi salah satu kandidat bacabup bersama Khayub M Lutfie beserta sejumlah nama lain yang diusung gabungan parpol Koalisi Kebumen Beriman (KKB) terdiri dari PAN, PKB, Gerindra, Golkar,PPP, PKS dan NasDem.
Menanggapi adanya "campur tangan" Fuad Yahya dalam proses pencalonannya, Khayub mengakuinya. Menurutnya, sebelum maju sebagai bacabup ia sudah menjalin komunikasi intensif dengan Fuad dan kalangan Muhammadiyah. "Saya mencalonkan diri setelah bertemu dan berbicara dengan beliau. Dan beliau sudah mendukung saya untuk maju. "
"Hanya dia berpesan agar Muhammadiyah tidak ditinggalkan. Kalau saya meninggalkan Muhammadiyah, beliau akan maju. Dan permintaan beliau (agar tidak meninggalkan Muhammadiyah) itu saya sanggupi," kata Khayub.
Soal menyanggupi, diakui Khayub, berkait dengan siapa yang bakal menjadi pasangannya pada Pilbup, Khayub mengaku siap menerima siapapun yang bakal menjadi pendampingnya pada Pilbup mendatang dan menyerahkannya parpol pengusung.
Namun, pesan Fuad Yahya agar Muhammadiyah jangan ditinggalkan tetap menjadi komitmennya. "Kalau soal siapa pasangan saya, masih ada sembilan (kandidat). Tapi yang pasti (bakal calon wakil bupati) dari (ormas) Muhammadiyah," katanya.
Khayub memang belum menyebutkan siapa calon pasangannya. Namun tak juga dibantah adanya sejumlah nama seperti Slamet Tugiyono, KH Yazid Mahfudz, Fatah Banani dan Barli Halim sebagai calon pendampingnya. Hanya diakui Khayub, nama Barli Halim yang juga Ketua DPD PAN Kebumen menjadi calon kuat. "Ya sejauh ini memang beliau," katanya menjawab pertanyaan soal peluang Barli Halim mendampinginya dalam Pilbup mendatang.
Khayub sendiri mengaku dirinya berasal dari dan salah satu kader NU. Dengan pasangan yang berasal dari Muhammadiyah Khayub berharap akan menjadi simbol bersatunya Muhammadiyah-Nu di Pilkada seperti harapan Fuad Yahya. "Kini kami tinggal berkomunikasi lagi dengan PKS dan PKB. Insya Allah dalam waktu dekat tercapai kesepakatan," katanya.(cah)
