SUDARNO AHMAD/EKSPRES |
Seperti di pangkalan SPBU Panjer, Kecamatan Kebumen, Senin (22/6/2015) sejak pagi sudah ada seratusan warga yang antre menunggu 'kiriman' elpiji yang dikhususkan untuk warga miskin itu. Pantauan kebumenekspres.com di lokasi, sejak pukul 08.00, warga mulai mendatang pangkalan yang terletak di Jalan Kutoarjo. Padahal pangkalan tersebut baru mendapatkan kiriman elpiji 3 kg dari agen sekitar pukul 10.00 WIB.
Deretan sepeda motor memenuhi area depan SPBU. Tak hanya warga Kebumen saja yang antre di tempat itu, ternyata banyak warga dari wilayah kecamatan lain yang turut antre. Seperti dari Kecamatan Karangsambung, Buluspesantren, bahkan ada yang dari Mirit.
Ponirin, pengecer elpiji 3 kg warga Kelurahan Panjer, Kecamatan Kebumen, mengaku sudah sepuluh hari lalu dia selalu kesulitan mendapat jatah dari pangkalan. Dalam sehari, dia paling banyak mendapatkan dua tabung elpiji. "Seringnya dapatnya cuma dua tabung, karena memang dibatasi pembelian maksimal dua tabung," kata Ponirin, saat mengantre di pangkalan SPBU Panjer, kemarin.
Ia mengaku membeli elpiji 3 kg di pangkalan seharga Rp 15.500 per tabungnya. Selanjutnya, dijual dengan harga Rp 17.000 per tabung. "Tapi begitu ada gas di rumah langsung habis dibeli warga. Jadi kita tidak bisa punya stok," ungkapnya.
Kepala Bagian Perekonomian Setda Kebumen, Wahyu Siswanti mengatakan, kelangkaan elpiji 3 kg akibat meningkatnya permintaan. Selain itu, diduga karena banyak migrasi pengguna dari 12 kg ke elpiji 3 kg. Hal ini terjadi karena disparitas harga yang terpaut cukup tinggi, yakni Rp 150 ribu per tabung untuk elpiji 12 kg, sedangkan untuk elpiji 3 kg hanya berkisar Rp 18.000.
Wahyu Siswanti membantah kuota elpiji untuk Kabupaten Kebumen dikurangi. Justru, kata dia, pada awal puasa ini alokasinya ditambah hingga 150 persen dari kebutuhan normal. Sedangkan pada Juli mendatang Pertamina akan kembali menambah alokasinya menjadi 300 persen dari kebutuhan normal. Penambahan ini dilakukan sebagai antisipasi meningkatnya kebutuhan masyarakat pada Ramadan dan Idul Fitri.
"Alokasi kebutuhan normal di Kabupaten Kebumen setiap harinya mencapai 24.800 tabung. Kalau untuk satu bulan dikalikan saja 26 hari," terang Wahyu Siswanti, ditemui usai mengikuti Rapat Paripurna DPRD Kebumen, Senin (22/6).
Selain alokasinya yang ditambah, agar tidak terjadi kelangkaan pihaknya juga menata ulang pangkalan. (ori)