JATENG POS |
SEMARANG - Menjelang datangnya bulan ramadhan, Walikota Semarang Hendrar Prihadi menggelar upacara bendera di halaman Balaikota Rabu (17/6). Kesempatan tersebut juga merupakan upacara terakhir yang dihadirinya sebelum mengakhiri masa jabatannya.
Di akhir masa jabatannya, Walikota berterima kasih kepada semua pihak atas kerjasama dan dukungannya selama memimpin Kota Semarang. Sampai saat ini telah banyak pembangunan yang dicapai dan banyak penghargaan yang diperoleh. Namun pihaknya tetap berpesan untuk meningkatkan kinerjanya dalam rangka penyerapan anggaran.
“DPA sudah kita serahkan tanggal 12 Januari, kemudian kegiatan lelang juga sudah bisa dimulai pada bulan Desember 2014. Semua sudah ada aturan yang jelas, jadi sebetulnya sudah tidak perlu ada lagi alasan untuk menunda-nunda pekerjaan. Saya berterima kasih dan mengapresiasi apa yang sudah kawan-kawan lakukan selama ini,” tuturnya.
Pihaknya meminta jajarannya untuk tidak takut melangkah. “Saya paham saat ini kita menghadapi berbagai persoalan tapi saya pastikan jika kita mengerjakannya sesuai aturan dan ketentuan, Insya Allah semua akan berjalan dengan lancar,” tambahnya.
Ia menambahkan ibarat pepatah “Ombak yang besar menghasilkan pelaut yang tangguh, begitu pula kita, PNS hebat adalah PNS yang mampu menghadapi berbagai persoalan. Tidak berhenti tetapi tetap semangat untuk rakyat,” ujarnya.
Dalam bulan ramadhan terdapat perubahan jam pelayanan yaitu jam 8.00 sampai dengan jam 15.15, sementara untuk hari Jumat dari jam 8.00 sampai dengan jam 11.30 dan pada hari Jumat bagi yang muslim supaya berbusana muslim, sedangkan kawan-kawan yang non muslim mengenakan batik.
“Namun berubahnya jam pelayanan, tidak berarti pelayanan kepada masyarakat mengendur. Tidurnya orang puasa saja dinilai ibadah dan dapat pahala, apalagi kalau kita bekerja, melayani masyarakat dengan baik, Insya Allah pahalanya akan lebih besar”.
Pada 19 Juli mendatang masa kepemimpinannya sebagai Walikota akan berakhir. “Mumpung ketemu dan menjelang bulan puasa, Saya atas nama keluarga dan pribadi, meminta maaf yang sebesar-besarnya, tentu selama memimpin Pemerintah Kota Semarang, ada tindak tanduk Saya, tutur kata, perilaku, maupun saat kita berkomunikasi, ada hal-hal yang kurang berkenan atau menyinggung perasaan kawan-kawan,” pungkas Walikota. (sgt)