• Berita Terkini

    Rabu, 22 Juli 2015

    107.098 Kendaraan Tinggalkan Kebumen

    Selasa Puncak Arus Balik
    SUDARNO AHMAD/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Puncak arus balik di Jalur Selatan Jawa Tengah, yang melintasi Kabupaten Kebumen sudah terjadi sejak Senin (20/7/2015) sore. Kepadatan arus kendaraan ke arah barat juga terjadi hingga Selasa (21/7) tadi malam.

    Data dari Polres Kebumen Selasa (21/7) pukul 12.00 WIB, sedikitnya terdapat 107.098 kendaraan pemudik meninggalkan wilayah Kabupaten Kebumen kearah barat. Berdasarkan data dari Pos Pantau di Polsek Rowokele, terdapat 52.460 sepeda motor dan 54.638 mobil pribadi melintas Pos Pantau menuju wilayah Kabupaten Kebumen.

    Jumlah tersebut jauh lebih banyak dari arus mudik lalu. Pada arus mudik lalu sedikitnya terdapat 75.535 kendaraan pemudik masuk wilayah Kabupaten Kebumen. Dengan rincian 33.386 sepeda motor dan 42.149 mobil pribadi.

    Pantauan Kebumen Ekspres, kemarin,  Jalur selatan Jawa Tengah terlihat padat merayap. Kendaraan roda empat dan bus dengan plat nomor luar kota mendominasi jalur selatan dari timur ke barat.

    Arus jalur selatan ini cukup menguji kesabaran dan energi pemudik. Pasalnya, mulai dari masuk perbatasan Kebumen-Purworejo, lalu lintas terlihat padat merayap bahkan di beberapa titik stuck. Kalaupun bisa berjalan, rata-rata kecepatan hanya 20 km/jam.

    Kemacetan panjang terjadi karena adanya pertemuan arus kendaraan. Seperti kemacetan di simpang tiga Prembun disebabkan adanya pertemuan arus kendaraan wisatawan dari objek wisata Waduk Wadaslintang yang hendak masuk ke jalur selatan.

    Selain itu, terdapat sejumlah titik kemacetan parah yang membuat kendaraan harus merayap pelan hingga berhenti bergerak dari dua arah. Titik kemacetan dijumpai di Kutowinangun hingga Karanganyar. Ekor kemacetan bisa mencapai dua kilometer lebih. Adanya perlintasan kereta, pasar dan banyaknya persimpangan jalan menyebabkan pemotongan arus lalu lintas yang membuat kendaraan sering terhenti.

    Di Karanganyar kendaraan dari arah timur merayap pelan lebih dari satu jam. Sementara laju kendaraan dari arah sebaliknya relatif lebih lancar dengan adanya pengaturan arus sepeda motor dan mobil. Titik kemacetan juga terjadi di Gombong. Perjalanan Karanganyar-Gombong yang dalam keadaan normal ditempuh selama 15 menit baru tuntas setelah hampir satu jam.

    Sedangkan di simpang tiga Ngijo (Rowokele), arus kendaraan juga tersendat akibat adanya arus kendaraan wisatawan dari dan menuju obyek wisata Goa Jatijajar, Goa Petruk, maupun Pantai Ayah.

    Selain jalur utama selatan Jawa Tengah tersebut, pemudik juga memanfaatkan jalur alternatif pantai selatan melalui Jalan Daendels. Namun sayangnya jalur ini minim fasilitas. Hampir tak ada rest area dan tempat pengisian BBM yang memadai, selain minimnya penerangan di malam hari. Pemudik melalui Jalan Daendels juga harus berbagi jalan yang sempit dengan bus-bus AKAP yang banyak memilih menggunakan jalur alternatif ini.

    Kapolres Kebumen AKBP Faizal sudah menduga arus balik akan lebih dipadat dibandingkan dengan arus mudik. Ini terjadi karena pada arus mudik lalu banyak pemudik yang memanfaatkan program mudik gratis oleh pemerintah. Namun, pada untuk arus baliknya tidak ada. "Seperti pada mudik gratis kemarin, motor kan diangkut menggunakan truk atau kereta api. Tapi baliknya nggak ada, sehingga baliknya mereka naiki," kata Faizal. Meski demikian, secara umum arus balik berjalan normal.(ori)

    Kendaraan Melintas:
    Arus Mudik
    Roda Dua: 33.386 unit
    Roda Empat: 42.149 unit

    Arus Balik (Hingga  pukul 12.00 WIB)
    Roda Dua: 52.460 unit
    Roda Empat: 54.638 unit

    Sumber: Data diolah dari Polres Kebumen


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top