• Berita Terkini

    Kamis, 09 Juli 2015

    84 Desa di Pegunungan Mulai Krisis Air Bersih

    BPBD Mulai Droping 13 Juli
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Sejumlah desa di wilayah Kabupaten Kebumen sudah mulai merasakan krisis air bersih menyusul musim kemarau sudah melanda. Khususnya yang berada di wilayah pegunungan.

    Pasalnya, sebagian mata air diwilayah pegunungan debitnya mulai berkurang. Untuk mengatasi krisis air bersih Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen akan memulai melakukan droping air bersih ke sejumlah desa yang mengalami krisis air tersebut mulai Senin (13/7/2015) pekan depan.

    Kepala Pelaksana BPBD Kebumen, Eko Widianto, mengatakan pihaknya mulai mengambil langkah antisipatif menghadapi musim kemarau yang mengakibatkan sejumlah daerah mengalami kesulitan air bersih. BPBD memutuskan akan mendistribusikan bantuan air bersih kepada masyarakat yang masuk dalam data status darurat kekeringan. Hal tersebut setelah tim reaksi cepat BPBD melakukan pengecekan langsung ke desa-desa yang berpotensi mengalami kekeringan.

    "Petugas kami sudah melakukan inventarisasi di lapangan, sudah banyak yang kekurangan air bersih. Oleh karenanya kita akan segera melakukan droping," kata Eko Widianto, Rabu (8/7/2015).

    Eko menjelaskan, dari hasil inventarisasi terdapat 61 desa dari 17 kecamatan yang sudah mengajukan droping. "Untuk tahap awal 61 desa yang kita droping," ujarnya.

    Lebih jauh, mantan Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) ini, pada tahun ini BPBD Kebumen mengalokasikan bantuan air bersih sebanyak 1.268 tangki. Setiap tangkinya berisi 5.000 liter. Mengantisipasi kesulitan air bersih tersebut, BPBD Kebumen juga sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 250 juta melalui APBD tahun 2015.

    Namun mengingat realisasi droping air bersih pada musim kemarau 2014 mencapai 1.623 tangki, BPBD kemudian mengusulkan tambahan 788 tangki dengan anggaran Rp 150 juta melalui APBD Perubahan. Sehingga untuk tahun 2015, BPBD Kebumen secara keseluruhan telah menyiapkan 2.056 tangki air bersih. "Total anggarannya dengan yang di perubahan sebesar Rp 400 juta," tegasnya.

    Data BPBD Kebumen, jumlah desa rawan kekeringan dan rawan kekurangan air bersih di Kabupaten Kebumen, tahun lalu mencapai 84 desa mengalami kekurangan air bersih. Pada tahun  ini cenderung menurun dan hanya terpetakan 74 desa di 17 kecamatan.  Penyebab berkurangnya jumlah desa rawan air bersih, karena program pipanisasi di sejumlah wilayah telah selesai. Sehingga warga sudah dapat menikmati kebutuhan air bersih setiap saat.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top