KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Hama wereng membuat "galau" petani di wilayah Desa Adikarso, Kecamatan Kebumen. Serangan hama wereng yang menyerang setelah lebaran itu membuat tanaman padi yang sudah terserang akan menguning sebelum waktunya, dan dalam sekedap tanaman akan mengering dan mati.
Salah satu petani Umar (55) warga RT 1 RW 4 Desa Adikarso Kecamatan Kebumen mengaku serangan wereng sangat sulit dicegah dan dibasmi. Meskipun sudah dilakukan penanganan dengan berbagai cara seperti penyemprotan, pemberian obat hingga menabur abu, namun upaya tersebut hal itu hanya mampu meminimalisir saja. “Kita sudah melakukan pengobatan dengan berbagai cara, dampaknya hanya meminimalisir perluasan serangan,” tuturnya yang juga merupakan anggota Gapoktan Adijaya, Rabu (29/7/2015).
Dijelaskannya, di sawah yang berada di perbatasan Desa Murtirejo dan Kelurahan Tamanwinangun terdapat lebih dari tiga hektar sawah yang terserang hama wereng. Lokasi nya juga sawah yang pada MT 2 tahun lalu terserang hama wereng. “Kita sudah melakukan penyemprotan dari obat yang diberikan oleh Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kebumen,” katanya.
Kalau diamati memang ada sesuatu yang aneh pada penyebaran hama wereng tersebut. Pasalnya kebayakan sawah yang terserang hama wereng adalah sawah yang berada di tepi jalan. Meskipun terdapat sawah yang terletak di tengah, namun kebanyakan serangannya dimulai dari sawah yang terletak di pinggir jalan. “Ya, kalau dilihat kebanyakan memang seperti itu, kemungkinan hama tersebut memang berasal dari kota lain dan terbawa truk saat mengangkut padi,” tuturnya.
Umar menambahkan, jenis tanaman padi yang mudah diserang adalah varietas galur, cimalaya dan ketan pendek. Meskipun demikian tidak menutup kemungkinan jenis varietas lain juga dapat terserang. Dengan pengalaman ini dia berpendapat bahwa upaya pencegahan lebih baik dari pada pengobatan. (mam)
Salah satu petani Umar (55) warga RT 1 RW 4 Desa Adikarso Kecamatan Kebumen mengaku serangan wereng sangat sulit dicegah dan dibasmi. Meskipun sudah dilakukan penanganan dengan berbagai cara seperti penyemprotan, pemberian obat hingga menabur abu, namun upaya tersebut hal itu hanya mampu meminimalisir saja. “Kita sudah melakukan pengobatan dengan berbagai cara, dampaknya hanya meminimalisir perluasan serangan,” tuturnya yang juga merupakan anggota Gapoktan Adijaya, Rabu (29/7/2015).
Dijelaskannya, di sawah yang berada di perbatasan Desa Murtirejo dan Kelurahan Tamanwinangun terdapat lebih dari tiga hektar sawah yang terserang hama wereng. Lokasi nya juga sawah yang pada MT 2 tahun lalu terserang hama wereng. “Kita sudah melakukan penyemprotan dari obat yang diberikan oleh Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kebumen,” katanya.
Kalau diamati memang ada sesuatu yang aneh pada penyebaran hama wereng tersebut. Pasalnya kebayakan sawah yang terserang hama wereng adalah sawah yang berada di tepi jalan. Meskipun terdapat sawah yang terletak di tengah, namun kebanyakan serangannya dimulai dari sawah yang terletak di pinggir jalan. “Ya, kalau dilihat kebanyakan memang seperti itu, kemungkinan hama tersebut memang berasal dari kota lain dan terbawa truk saat mengangkut padi,” tuturnya.
Umar menambahkan, jenis tanaman padi yang mudah diserang adalah varietas galur, cimalaya dan ketan pendek. Meskipun demikian tidak menutup kemungkinan jenis varietas lain juga dapat terserang. Dengan pengalaman ini dia berpendapat bahwa upaya pencegahan lebih baik dari pada pengobatan. (mam)