BANYUMAS-Puluhan siswa baru kelas 1 di SDN 1 Ciberung, Kecamatan Ajibarang, berebut bangku untuk bisa duduk di bagian depan pada awal masuk, Kamis (9/7). Mereka sudah mulai datang ke sekolah mulai pukul 04.00.
Tradisi ini sudah berlangsung sejak lama ada di sekolah tersebut. Para siswa harus berangkat lebih pagi agar mendapatkan posisi tempat duduk terbaik, sehingga dapat mengikuti mata pelajaran dengan mudah.
Sejak pukul 04.00 WIB, puluhan siswa kelas satu yang didampingi orang tua masing-masing sudah berangkat menuju sekolah. Mereka meyakini siswa yang duduk di deretan depan akan mendapatkan prestasi dan menjadi juara kelas.
"Perebutan bangku sekolah di urutan depan itu sudah menjadi agenda rutin tahunan di sekolah ini, terutama setiap hari pertama masuk sekolah. Ada beberapa orang tua yang membawa tali untuk mengikat tas dengan bangku supaya tidak diduduki siswa yang lain,"kata Kepala SDN 1 Ciberung H Kusyono SPd, Kamis (9/7).
Menuurt Kusyono, selain untuk mendapatkan kursi paling depan, juga dilakukan karena para orang tua murid khawatir jika anak mereka tidak mendapatkan bangku terdepan saat mengikuti pelajaran.
Menurut keyakinan orang tua siswa, jika anaknya duduk di bangku depan bisa lebih konsentrasi dalam mengikuti pelajaran yang disampaikan guru.
Selain di Ciberung, di SDN 1 Sawangan Ajibarang, siswa kelas I juga berebut bangku. Salah satu guru, Nayoko menjelaskan, tradisi rebutan bangku sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu.
Awalnya karena terbatasnya ruang kelas, sementara siswanya terlalu banyak. "Inilah yang memicu kekhawtiran orang tua murid jika nanti anaknya tidak mendapatkan bangku. Sehingga sejak dinihari sudah ada anak bersama orang tuanya yang menunggu disekolahan,"jelas Nayoko.
Salah satu orang tua siswa, Ahmad Satam (45), mengaku sudah datang ke sekolah sejak pukul 04.00. Dia mengaku sengaja bangun pagi-pagi buta agar anaknya bisa duduk di bagian depan. Untuk itu, jauh hari, yaitu pada hari Rabu, sudah memasang kertas di meja yang ditulis nama anaknya.
"Semalaman saya tidak bisa tidur karena takut kesiangan. Saya sudah nunggu di sini (sekolah) sejak pukul 04.00. jadi tadi selepas Sahur sudah banyak orang tua dan anaknya yang berangkat dari rumah hanya untuk mendapatkan bangku di depan,"ujarnya. (gus/din)
Tradisi ini sudah berlangsung sejak lama ada di sekolah tersebut. Para siswa harus berangkat lebih pagi agar mendapatkan posisi tempat duduk terbaik, sehingga dapat mengikuti mata pelajaran dengan mudah.
Sejak pukul 04.00 WIB, puluhan siswa kelas satu yang didampingi orang tua masing-masing sudah berangkat menuju sekolah. Mereka meyakini siswa yang duduk di deretan depan akan mendapatkan prestasi dan menjadi juara kelas.
"Perebutan bangku sekolah di urutan depan itu sudah menjadi agenda rutin tahunan di sekolah ini, terutama setiap hari pertama masuk sekolah. Ada beberapa orang tua yang membawa tali untuk mengikat tas dengan bangku supaya tidak diduduki siswa yang lain,"kata Kepala SDN 1 Ciberung H Kusyono SPd, Kamis (9/7).
Menuurt Kusyono, selain untuk mendapatkan kursi paling depan, juga dilakukan karena para orang tua murid khawatir jika anak mereka tidak mendapatkan bangku terdepan saat mengikuti pelajaran.
Menurut keyakinan orang tua siswa, jika anaknya duduk di bangku depan bisa lebih konsentrasi dalam mengikuti pelajaran yang disampaikan guru.
Selain di Ciberung, di SDN 1 Sawangan Ajibarang, siswa kelas I juga berebut bangku. Salah satu guru, Nayoko menjelaskan, tradisi rebutan bangku sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu.
Awalnya karena terbatasnya ruang kelas, sementara siswanya terlalu banyak. "Inilah yang memicu kekhawtiran orang tua murid jika nanti anaknya tidak mendapatkan bangku. Sehingga sejak dinihari sudah ada anak bersama orang tuanya yang menunggu disekolahan,"jelas Nayoko.
Salah satu orang tua siswa, Ahmad Satam (45), mengaku sudah datang ke sekolah sejak pukul 04.00. Dia mengaku sengaja bangun pagi-pagi buta agar anaknya bisa duduk di bagian depan. Untuk itu, jauh hari, yaitu pada hari Rabu, sudah memasang kertas di meja yang ditulis nama anaknya.
"Semalaman saya tidak bisa tidur karena takut kesiangan. Saya sudah nunggu di sini (sekolah) sejak pukul 04.00. jadi tadi selepas Sahur sudah banyak orang tua dan anaknya yang berangkat dari rumah hanya untuk mendapatkan bangku di depan,"ujarnya. (gus/din)