AGUS/ESKPRES |
Sebagai Imam salat Id adalah Sulam yang merupakan juru kunci Lebak Masjid Saka Tunggal. Sedangkan dengan khutbah disampaikan oleh Suki. Setelah sholat selesai, dilaksanakan silaturahmi dengan warga sekitar, yang kebanyakan sudah terlebih dahulu melaksanakan salat Id pada Jumat (17/7). Setelah silaturahmi selesai, warga makan bersama di Komplek masjid.
Mengenai waktu lebaran yang beda dengan pemerintah, Sulam menjelaskan, Aboge mempunyai rumus dan hitungan tersendiri yang sudah turun temurun dari nenek moyang. Yaitu dalam menghitung atau menetapkan waktu awal puasa maupun tanggal satu syawal tiap tahunnya.
"Menyikapi perbedaan, buat kami tidak menjadi masalah. Kami punya patokan dan rumus sendiri. Jadi dari dulu waktunya kebetulan beda dengan pemerintah. Yang awal ya silahkan, kami tidak mempermasalahkan itu,"jelas Sulam.
Sulam mengatakan dasar perhitungan penentuan tanggal akan diajarkan oleh sesepuh Islam Aboge kepada para penerusnya setelah mereka melalui berbagai tahapan, salah satunya telah berkeluarga. "Tahun ini merupakan tahun Hakadpon. Sehingga untuk menentukan awal puasa dan 1 Syawal menggunakan rumus tahun Ahad Pon sebagai patokannya yaitu Wal-Ji-Ro atau Syawal-Siji-Loro atau Syawal-Satu Dua. Yang berarti 1 Syawal pada hari pertama dengan hari pasaran kedua,"jelasnya,"katanya.
Dengan demikian, kata dia, penetapan 1 Syawal pada hari pertama (minggu) dengan hari pasaran kedua (Wage) atau tanggal 1 Syawal 1436 Hijriah jatuh pada hari Minggu Wage atau 19 Juli 2015. "Minggu merupakan hari pertama tahun Hakadpon, dan Wage merupakan pasaran kedua,"jelas Sulam.(gus)