• Berita Terkini

    Selasa, 14 Juli 2015

    Pesta Ulang Tahun Berubah Menjadi Keracunan Massal

    Puluhan Anak di Kelurahan Panjer Keracunan Nasi Kuning Ulang Tahun
    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Puluhan warga RT 5 RW 1 Dukuh Bojong Kelurahan Panjer, Kecamatan Kebumen mengalami keracunan massal setelah menyantap nasi kuning. Sebagian diantaranya masih anak-anak dan balita. Hingga Senin malam (13/7/2015), enam korban keracunan yang merupakan anak-anak dan balita, masih dalam perawatan intensif di RS Dr Soedirman, Jalan Lingkar Selatan Kebumen.

    Keenam korban itu masing-masing, Rahma (6), Andini (2), Revan (7), Nauval (7), Naura (2) dan Tasya (4). Anak-anak itu harus mendapatkan  perawatan intensif petugas medis sementara sebagian orang tua dari anak-anak itu menangis.

    Informasi yang berhasil dihimpun, kejadian ini berawal dari pesta ulang tahun anak dari pasangan suami istri Yanti dan Arif warga setempat pada Senin siang (13/7). Selayaknya sebuah pesta ulan tahun, para peserta yang menghadiri ulang tahun, juga mendapatkan sebungkus nasi kuning dan jajanan lainnya.

    "Awalnya anak-anak pesta pada pukul 14.00 WIB. Awalnya tidak apa-apa tapi ketika anak saya bangun tidur pada pukul 19.30 WIB anak saya muntah-muntah," kata Rohana (37) salah satu orang tua korban kepada kebumenekspres.com saat ditemui di RS tadi malam.

    Menurutnya, apa yang dialami anaknya itu juga terjadi pada anak-anak lain. Termasuk, para orang tua yang sempat memakan nasi kuning. Anak-anak menjadi korban paling parah. Mereka muntah-muntah dan lemas sementara orang dewasa mengeluh kepalanya pusing. "Jumlahnya mencapai puluhan tetapi yang dibawa ke rumah sakit baru enam," imbuhnya orang tua dari Rahma  tersebut.

    Hal senada juga disampaikan oleh Nur’aini (38). Ibu dari Andini (2) itu mengatakan jika anaknya lemas dan muntah-muntah setelah mengkonsumsi nasi kuning.

    Rohana menambahkan, usai kejadian, warga sempat mendatangi rumah Afif selaku tuan rumah yang menyediakan nasi kuning. Namun, yang bersangkutan tidak mau menemui warga. “Mungkin keluarga tersebut telah ketakutan dengan persoalan ini,” paparnya.

    Sementara itu Dokter Umum RSUD Kebumen dr Yordan yang menangani anak-anak itu mengatakan, hingga semalam penanganan yang diberikan kepada korban baru memberikan infus.

    Pasalnya korban mengalami muntah-muntah yang menyebabkan kekurangan cairan tubuh. Sedangkan jenis zat apa yang menyebabkan keracunan masih dalam menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.  “Kita masih menunggu hasil cek laborat, seandainya terjadi peningkat status akan diberi anti biotik. Dan kita juga akan terus memantau 24 jam,” paparnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top