KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Sejumlah pengurus partai politik (parpol) peserta Pemilihan Umum kepala Daerah (Pemilukada) Kebumen tampaknya menyepakati bahwa akan ada lebih dari dua pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati yang akan berkompetisi pada Pilbup 9 Desember mendatang. Dinamika politik dalam beberapa hari terakhir, menunjukkan hal tersebut.Salah satunya, isyarat PKB bersama PAN yang bakal mengusung calon sendiri pada Pilbup mendatang.
Awalnya, Pilpub Kebumen hanya akan diikuti dua pasangan. Itu setelah 7 parpol dari 10 parpol yang mendapatkan kursi di DPRD Kebumen mendeklarasikan Koalisi Kebumen Beriman (KKB). Mereka adalah Gerindra, PAN, PKB, PKS, PPP NasDem dan Golkar. Koalisi ini memiliki total 36 kursi.
Sedangkan sisanya, sebanyak 14 kursi, diyakini hanya membuka kemungkinan PDIP yang hanya memerlukan satu kursi lagi untuk mengajukan paslon sendiri. PDIP yang memiliki 9 kursi itu hanya tinggal memilih Demokrat (4 kursi) dan Hanura 1 kursi. Mengingat, persyaratan mengajukan pasangan calon adalah partai atau gabungan partai yang memiliki 10 kursi DPRD di Kebumen.
Namun dalam perkembangannya, PKB tampaknya mengambil sikap berbeda dengan mitra koalisi lainnya. Sikap berbeda itu terlihat awal pekan ini saat PKB menggelar test uji kepantasan dan kelayakan (fit and proper test) bagi para kandidatnya. Sebanyak lima nama mengikuti tes uji kelayakan yang digelar di kantor DPP PKB di Jakarta tersebut.Mereka adalah KH Yazid Mahfudz (tokoh ulama NU), Djuwarni (wakil Bupati Kebumen) dan Fuad Yahya (tokoh Muhammadiyah dan pengusaha), Sholahudin (pengusaha) dan Barli Halim (Ketua DPD PAN). Minus KH Yazid Mahfudz, empat kandidat lain mengikuti fit and proper test sebagai bakal calon bupati dari PKB.
Meski masih menunggu rekomendasi dari DPP yang kemungkinan baru jatuh setelah lebaran atau pertengahan Juli, kelima nama disebut di atas yang bakal mereka usung sebagai bacabup-bacawabup pada Pilbup mendatang. Itu artinya, PKB tak lagi mengusung nama lain di luar kelima kandidat tersebut. Padahal seperti diketahui, sejumlah parpol koalisi anggota KKB seperti NasDem dan Golkar telah mengusung nama Khayub M Lutfie.
Apalagi, jumlah kursi PAN-PKB sudah cukup untuk mengusung pasangan sendiri, yakni 13 kursi. Dimintai tanggapannya soal itu, Ketua Desk Pilkada PKB Kebumen, Jenu Arifiadi tidak membenarkan namun juga tidak membantahnya. Namun soal PKB mengusung pasangan sendiri bersama PAN, dikatakannya sangat terbuka. "Ya, kemungkinan itu (membentuk mitra koalisi dengan PAN dan mengajukan pasangan sendiri) mungkin saja," kata Jenu dihubungi, Kamis (9/7).
Namun demikian, Jenu buru-buru menambahkan, siapapun nantinya yang akan mendapat rekom dari PKB tidak serta merta diusung menjadi bakal calon bupati karena masih dibicarakan dengan mitra koalisi KKB lainnya. "Mudah-mudahan mitra koalisi bisa menerima sikap politik PKB soal rekomendasi," katanya.
Mengenai kemungkinan akan adanya lebih dari dua paslon pada Pilbup mendatang, juga diamini Ketua DPD PKS Kebumen Fatah Banani Sekretaris DPC Gerindra Kabupaten Kebumen Agus Dwijanto SE dan Joko Budi Sulistyanto dari Demokrat. ""Kemungkinan akan adanya lebih dari pasangan dua calon memang terbuka. " kata Fatah dan Agus dihubungi terpisah.
"Kemungkinan tidak hanya dua pasangan calon. Bisa tiga atau empat, " kata Joko Budi Sulistyanto. (cah)
Awalnya, Pilpub Kebumen hanya akan diikuti dua pasangan. Itu setelah 7 parpol dari 10 parpol yang mendapatkan kursi di DPRD Kebumen mendeklarasikan Koalisi Kebumen Beriman (KKB). Mereka adalah Gerindra, PAN, PKB, PKS, PPP NasDem dan Golkar. Koalisi ini memiliki total 36 kursi.
Sedangkan sisanya, sebanyak 14 kursi, diyakini hanya membuka kemungkinan PDIP yang hanya memerlukan satu kursi lagi untuk mengajukan paslon sendiri. PDIP yang memiliki 9 kursi itu hanya tinggal memilih Demokrat (4 kursi) dan Hanura 1 kursi. Mengingat, persyaratan mengajukan pasangan calon adalah partai atau gabungan partai yang memiliki 10 kursi DPRD di Kebumen.
Namun dalam perkembangannya, PKB tampaknya mengambil sikap berbeda dengan mitra koalisi lainnya. Sikap berbeda itu terlihat awal pekan ini saat PKB menggelar test uji kepantasan dan kelayakan (fit and proper test) bagi para kandidatnya. Sebanyak lima nama mengikuti tes uji kelayakan yang digelar di kantor DPP PKB di Jakarta tersebut.Mereka adalah KH Yazid Mahfudz (tokoh ulama NU), Djuwarni (wakil Bupati Kebumen) dan Fuad Yahya (tokoh Muhammadiyah dan pengusaha), Sholahudin (pengusaha) dan Barli Halim (Ketua DPD PAN). Minus KH Yazid Mahfudz, empat kandidat lain mengikuti fit and proper test sebagai bakal calon bupati dari PKB.
Meski masih menunggu rekomendasi dari DPP yang kemungkinan baru jatuh setelah lebaran atau pertengahan Juli, kelima nama disebut di atas yang bakal mereka usung sebagai bacabup-bacawabup pada Pilbup mendatang. Itu artinya, PKB tak lagi mengusung nama lain di luar kelima kandidat tersebut. Padahal seperti diketahui, sejumlah parpol koalisi anggota KKB seperti NasDem dan Golkar telah mengusung nama Khayub M Lutfie.
Apalagi, jumlah kursi PAN-PKB sudah cukup untuk mengusung pasangan sendiri, yakni 13 kursi. Dimintai tanggapannya soal itu, Ketua Desk Pilkada PKB Kebumen, Jenu Arifiadi tidak membenarkan namun juga tidak membantahnya. Namun soal PKB mengusung pasangan sendiri bersama PAN, dikatakannya sangat terbuka. "Ya, kemungkinan itu (membentuk mitra koalisi dengan PAN dan mengajukan pasangan sendiri) mungkin saja," kata Jenu dihubungi, Kamis (9/7).
Namun demikian, Jenu buru-buru menambahkan, siapapun nantinya yang akan mendapat rekom dari PKB tidak serta merta diusung menjadi bakal calon bupati karena masih dibicarakan dengan mitra koalisi KKB lainnya. "Mudah-mudahan mitra koalisi bisa menerima sikap politik PKB soal rekomendasi," katanya.
Mengenai kemungkinan akan adanya lebih dari dua paslon pada Pilbup mendatang, juga diamini Ketua DPD PKS Kebumen Fatah Banani Sekretaris DPC Gerindra Kabupaten Kebumen Agus Dwijanto SE dan Joko Budi Sulistyanto dari Demokrat. ""Kemungkinan akan adanya lebih dari pasangan dua calon memang terbuka. " kata Fatah dan Agus dihubungi terpisah.
"Kemungkinan tidak hanya dua pasangan calon. Bisa tiga atau empat, " kata Joko Budi Sulistyanto. (cah)