Rekomendasi DPP PDIP Turun 23 Juli
PURBALINGGA- Simpangsiur rekomendasi kepada bakal calon bupati dari DPP PDI Perjuangan semakin menemukan titik terang. Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Wuryanto memastikan saat ini sudah mengerucut kepada dua orang yang berpotensi menerima rekomendasi sebagai bupati, yaitu Sukento Rido Marhaendrianto dan nominasi lainnya Tasdi.
“Dua nama itu saat ini masih dipertimbangkan oleh DPP PDIP. Saya tidak mau mendahului keputusan DPP. Yang jelas hanya dua nama itu yang diunggulkan masuk dan menerima rekomendasi. Kita tunggu saja dalam waktu dekat ini,” paparnya, Selasa (21/7) malam kepada Radarmas.
Seperti diketahui, saat ini Sukento dan Tasdi masih aktif sebagai Bupati dan Wabup Purbalingga dengan masa akhir jabatan 27 Juli mendatang. Bambang juga mengatakan sebelumnya ssudah ada pertimbangan lain layaknya buku rapor dan sudah diserahkan kepada DPP sebagai salah satu pertimbangan.
“Kabar terakhir yang saya dapatkan rekomendasi dipastikan turun pada Kamis (23/7) mendatang. Tidak ada nama lain selain dua bakal calon bupati itu (Kento dan Tasdi, red). Masing- masing sebagai calon bupati,” tegasnya.
Meski untuk calon bupati sudah menguat, namun Bambang enggan memberikan titik berat salah satu bakal calon yang bakal menerima rekomendasi. Ia tetap bersikukuh jika dua nama itu berpeluang. Hanya saja untuk calon wakil bupati akan dijadikan satu paket dan ia juga enggan memberikan siapa saja yang masuk nominasi DPP.
Bambang “Pacul” Wuryanto juga meminta masyarakat di Purbalingga tidak usah tergesa- gesa menginginkan rekomendasi segera turun. Khusus untuk kader dan pengurus di daerah juga diminta segera melaksanakan keputusan DPP PDIP saat rekomendadi sudah turun.
“Jika rekomendasi turun kepada siapapun diantara kedua orang itu, harus langsung dijalankan. Tidak ada lagi perdebatan atau penolakan dan mengusulkan kembali kepada DPP PDIP,” tandasnya.
Disisi lain, koalisi parpol yang telah mendeklarasikan Koalisi Bersatu dan Koalisi untuk Perubahan (Kubah) belum juga memunculkan nama Cabup dan Cawabup yang akan diusung di Pilkada Purbalingga. Padahal pembukaan pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat akan mulai dilaksanakan 26-28 Juli mendatang.
Sempat beredar penilaian jika sampai batas akhir pendaftaran bakal calon di KPU hanya satu calon dari PDIP, maka pilkada terancam ditunda sampai tahun depan. Juga muncul asumsi jika bisa saja potensi calon “boneka” mengemuka untuk mengantisipasi tertundanya pilkada tahun ini. (amr)
PURBALINGGA- Simpangsiur rekomendasi kepada bakal calon bupati dari DPP PDI Perjuangan semakin menemukan titik terang. Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Wuryanto memastikan saat ini sudah mengerucut kepada dua orang yang berpotensi menerima rekomendasi sebagai bupati, yaitu Sukento Rido Marhaendrianto dan nominasi lainnya Tasdi.
“Dua nama itu saat ini masih dipertimbangkan oleh DPP PDIP. Saya tidak mau mendahului keputusan DPP. Yang jelas hanya dua nama itu yang diunggulkan masuk dan menerima rekomendasi. Kita tunggu saja dalam waktu dekat ini,” paparnya, Selasa (21/7) malam kepada Radarmas.
Seperti diketahui, saat ini Sukento dan Tasdi masih aktif sebagai Bupati dan Wabup Purbalingga dengan masa akhir jabatan 27 Juli mendatang. Bambang juga mengatakan sebelumnya ssudah ada pertimbangan lain layaknya buku rapor dan sudah diserahkan kepada DPP sebagai salah satu pertimbangan.
“Kabar terakhir yang saya dapatkan rekomendasi dipastikan turun pada Kamis (23/7) mendatang. Tidak ada nama lain selain dua bakal calon bupati itu (Kento dan Tasdi, red). Masing- masing sebagai calon bupati,” tegasnya.
Meski untuk calon bupati sudah menguat, namun Bambang enggan memberikan titik berat salah satu bakal calon yang bakal menerima rekomendasi. Ia tetap bersikukuh jika dua nama itu berpeluang. Hanya saja untuk calon wakil bupati akan dijadikan satu paket dan ia juga enggan memberikan siapa saja yang masuk nominasi DPP.
Bambang “Pacul” Wuryanto juga meminta masyarakat di Purbalingga tidak usah tergesa- gesa menginginkan rekomendasi segera turun. Khusus untuk kader dan pengurus di daerah juga diminta segera melaksanakan keputusan DPP PDIP saat rekomendadi sudah turun.
“Jika rekomendasi turun kepada siapapun diantara kedua orang itu, harus langsung dijalankan. Tidak ada lagi perdebatan atau penolakan dan mengusulkan kembali kepada DPP PDIP,” tandasnya.
Disisi lain, koalisi parpol yang telah mendeklarasikan Koalisi Bersatu dan Koalisi untuk Perubahan (Kubah) belum juga memunculkan nama Cabup dan Cawabup yang akan diusung di Pilkada Purbalingga. Padahal pembukaan pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat akan mulai dilaksanakan 26-28 Juli mendatang.
Sempat beredar penilaian jika sampai batas akhir pendaftaran bakal calon di KPU hanya satu calon dari PDIP, maka pilkada terancam ditunda sampai tahun depan. Juga muncul asumsi jika bisa saja potensi calon “boneka” mengemuka untuk mengantisipasi tertundanya pilkada tahun ini. (amr)