DOK/EKSPRES |
Sekda Adi Pandoyo mengatakan, penyaluran tersebut setelah Pemkab Kebumen mengajukan usulan ke Perum Bulog agar mempercepat dari jadwal. Menurutnya, pihaknya mempercepat pembagian raskin kepada rumah tangga sasaran untuk bulan Agustus guna membantu masyarakat dalam menghadapi bulan puasa dan lebaran.
"Dalam rangka pengendalian harga beras dan inflasi di Kabupaten Kebumen menjelang Hari Raya Idul Fitri. Biar masyarakat lebih tenang dan harganya dapat dikendalikan," terang Adi Pandoyo, Kamis (9/7/2015).
Beras untuk keluarga miskin untuk alokasi bulan Agustus itu mulai dibagikan melalui pemerintah desa dan ketua rukun tetangga di masing-masing wilayah di Kabupaten Kebumen. Beras untuk keluarga miskin itu begitu diterima oleh ketua rukun tetangga langsung dibagikan ke warga yang berhak menerimanya.
"Kita sangat terbantu dengan adanya pembagian raskin tersebut, karena harganya lebih murah dibandingkan kualitas yang sama di pasaran," kata Sarifah, salah satu warga penerima raskin.
Sementara itu, alokasi raskin tahun 2015 untuk Kabupaten Kebumen tidak mengalami perubahan dari tahun lalu. Yakni sebanyak 107.486 rumah tangga sasaran (RTS).
Pada kesempatan itu, Sekda Adi Pandoyo juga menyampaikan ketersedian kebutuhan pokok masyarakat dan cadangan pangan menjelang Idul Fitri di Kabupaten Kebumen masih aman. Seperti gula pasir dari kebutuhan sebanyak 625 ton per bulan, saat tersedia 640 ton per bulan. Selanjutnya, minyak goreng kebutuhan 685 ton tersedia 700 ton, telur ayam ras kebutuhan 510 ton tersedia 525 ton. Kemudian tepung terigu dari kebutuhan 475 ton tersedia 500 ton, daging ayam ras kebutuhan 500 ton tersedia 515 ton. Daging sapi kebutuhan 95 ton, saat ini tersedia 110 ton.
Sedangkan, cadangan pangan pemerintah hingga Mei-Juni terdapat 59.756 ton beras. Dengan rincian 5.388 ton cadangan beras di gudang Bulog Kebumen dan cadangan yang dikelola Kantor Ketahanan Pangan sebesar 54.368 ton. Adapun cadangan pangan masyarakat mencapai 492.642 ton gabah kering giling (GKG). Dengan rincian 214.500 ton cadangan lumbung pangan desa, 29.302 ton dari lembaga distribusi pangan masyarakat, dan 248.840 ton dari kelompok tani pelaksana kegiatan dana talangan pengadaan pangan.(ori)