Polisi Masih Tunggu Hasil Laboratorium
KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen merespons cepat kejadian keracunan massal yang menimpa belasan anak-anak di RT 5 RW 1 Dukuh Bojong Kelurahan Panjer Kecamatan Kebumen akibat mengonsumsi nasi kuning yang terjadi pada Senin lalu (13/7/2015). Untuk memastikan penyebab keracunan, Dinkes mengambil sampel nasi kuning yang saat ini sudah dikirimkan ke Dinkes Provinsi Jawa Tengah.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen, dr Hj Rini Kristiani M Kes di kantornya, kemarin (15/7). Menurutnya, pihaknya telah berupaya sebaik-baiknya untuk menangani peristiwa itu. Apalagi, korban adalah anak-anak bahkan balita. Selama berobat di RS, biaya pengobatan ditanggung sepenuhnya oleh Pemkab Kebumen.
Seperti diberitakan sebelas warga RT 5 RW 1 Dukuh Bojong Kelurahan Panjer Kecamatan Kebumen yang sebagian besar merupakan anak-anak, muntah-muntah dan lemas usai menyantap nasi kuning pada perayaan ulang tahun salah satu anak di wilayah tersebut, Senin (13/7) kemarin. Namun, dari sebelas yang menjadi korban peristiwa itu, hanya enam yang dibawa ke RS Dr Soedirman Kebumen.
Dari hasil Penyelidikan Epidemiologi (PE) para korban mengalami gejala, mual, demam, muntah, pusing dan diare yang diduga keracunan akibat menyantap nasi kuning. Setelah dilakukan observasi tim yang dibentuk Dinkes, diketahui penyebab keracunan tersebut adalah nasi kuning yang pengolahannya kurang memenuhi faktor hygene sanitasi makanan.
"Selain itu, kami sudah melaporkan kejadian ini kepada Bupati Kebumen (Buyar Winarso,se). Selanjutnya, Dinkes berkoordinasi dengan lintas program. Hari ini, kami mengirim sampel ke BLK Dinkes Provinsi Jawa Tengah, di Semarang," kata Rini.
Sampel yang dikirim itu meliputi makanan kemasan tiga bungkus, roti basah satu bungkus dan nasi kuning 1 bungkus. Rini berharap, hasilnya bisa diketahui bersama dalam beberapa hari ke depan. Adapun untuk para pasien, kata Rini, dibebaskan dari segala biaya rumah sakit dengan menggunakan dana Jamkesda. "Semua biaya rumah sakit ditanggung oleh Pemkab," kata Rini.
Sementara itu, tiga dari enam anak yang masih dirawat di RS Soedirman, kemarin (15/7) sudah diperbolehkan pulang. Wajah-wajah lega terlihat saat anak-anak itu keluar dari rumah sakit. Para korban didampingi orang tuanya bersama-sama berpamitan untuk membawa pulang anak mereka. “Alhamdulillah kita bisa lebaran di rumah, Mas. Kita juga mengucapkan terima kasih kepada Dinkes Kebumen yang telah menangani kejadian ini dengan baik,” ucap Rohana yang merupakan salah satu ibu korban keracunan.
Kepala Bangsal Melati Rini Amborowati S Kep Ns mengatakan, keenam pasien diperbolehkan pulang karena kondisi mereka sudah sehat dan stabil. “Kemarin tiga korban sudah pulang dan sekarang tiga pasien yang tersisa juga telah diperbolehkan pulang,” tuturnya kepada Ekspres, Rabu (15/7).(mam)
IMAM/ESKPRES |
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen, dr Hj Rini Kristiani M Kes di kantornya, kemarin (15/7). Menurutnya, pihaknya telah berupaya sebaik-baiknya untuk menangani peristiwa itu. Apalagi, korban adalah anak-anak bahkan balita. Selama berobat di RS, biaya pengobatan ditanggung sepenuhnya oleh Pemkab Kebumen.
Seperti diberitakan sebelas warga RT 5 RW 1 Dukuh Bojong Kelurahan Panjer Kecamatan Kebumen yang sebagian besar merupakan anak-anak, muntah-muntah dan lemas usai menyantap nasi kuning pada perayaan ulang tahun salah satu anak di wilayah tersebut, Senin (13/7) kemarin. Namun, dari sebelas yang menjadi korban peristiwa itu, hanya enam yang dibawa ke RS Dr Soedirman Kebumen.
Dari hasil Penyelidikan Epidemiologi (PE) para korban mengalami gejala, mual, demam, muntah, pusing dan diare yang diduga keracunan akibat menyantap nasi kuning. Setelah dilakukan observasi tim yang dibentuk Dinkes, diketahui penyebab keracunan tersebut adalah nasi kuning yang pengolahannya kurang memenuhi faktor hygene sanitasi makanan.
"Selain itu, kami sudah melaporkan kejadian ini kepada Bupati Kebumen (Buyar Winarso,se). Selanjutnya, Dinkes berkoordinasi dengan lintas program. Hari ini, kami mengirim sampel ke BLK Dinkes Provinsi Jawa Tengah, di Semarang," kata Rini.
Sampel yang dikirim itu meliputi makanan kemasan tiga bungkus, roti basah satu bungkus dan nasi kuning 1 bungkus. Rini berharap, hasilnya bisa diketahui bersama dalam beberapa hari ke depan. Adapun untuk para pasien, kata Rini, dibebaskan dari segala biaya rumah sakit dengan menggunakan dana Jamkesda. "Semua biaya rumah sakit ditanggung oleh Pemkab," kata Rini.
Sementara itu, tiga dari enam anak yang masih dirawat di RS Soedirman, kemarin (15/7) sudah diperbolehkan pulang. Wajah-wajah lega terlihat saat anak-anak itu keluar dari rumah sakit. Para korban didampingi orang tuanya bersama-sama berpamitan untuk membawa pulang anak mereka. “Alhamdulillah kita bisa lebaran di rumah, Mas. Kita juga mengucapkan terima kasih kepada Dinkes Kebumen yang telah menangani kejadian ini dengan baik,” ucap Rohana yang merupakan salah satu ibu korban keracunan.
Kepala Bangsal Melati Rini Amborowati S Kep Ns mengatakan, keenam pasien diperbolehkan pulang karena kondisi mereka sudah sehat dan stabil. “Kemarin tiga korban sudah pulang dan sekarang tiga pasien yang tersisa juga telah diperbolehkan pulang,” tuturnya kepada Ekspres, Rabu (15/7).(mam)