warga dan tetangga merawat jenasah Suratin IMAM/EKSPRES |
Suratin tenggelam saat ia mengajak ketiga anaknya Purwanti (12), Prayitno (10) dan Jupriyanto (5), plesir di muara sungai Luk Ulo. Di depan mata ketiga anaknya itu, Suratin menghilang ditelan arus.
Kepala Desa Tambakprogaten Muslikhudin mengatakan, jenazah Suratin sempat terlihat pada Selasa dini hari. Namun, karena kondisi gelap, jenasah korban baru ditemukan keesokan harinya. Setelah diperiksa, diketahui mayat tersebut adalah Suratin yang tenggelam tiga hari sebelumnya.
"Ciri-ciri mayat sesuai dengan Suratin yaitu mengenakan kaos warna merah putih dan celana pendek. Setelah mendatangi lokasi, pihak keluarga memastikan identitas mayat itu memang Suratin," katanya.
Terpisah Kapolres Kebumen AKBP Faizal SIK MH melalui Kapolsek Petanahan AKP I Made Arjana membenarkan adanya penemuan mayat tersebut. Setelah mendapat laporan dari Kepala Objek Pariwisata Pantai Petanahan Turas, maka pihaknya bersama dengan Brimop, SAR, Inafis Res Kebumen bergegas menuju kelokasi. “Dari jasad yang ditemukan tidak terdapat tanda-tanda kekerasan. Setelah memastikan identitas korban, jenazah akhirnya dipulangkan kerumah duka, untuk diserahkan kepada pihak keluarga,” paparnya.
Sementara itu, suasana duka menyelimuti rumah mendiang Suratin. Istri korban Siti Khasanah (33) tampak terpukul, saat suaminya pulang dengan diantar menggunakan mobil SAR BPBD Kebumen sudah dalam kondisi yang sudah tidak bernyawa. Seketika itu puluhan warga pun langsung memadati rumah tersebut. Sesampainya dirumah jenazah langsung dikremasi dan dimakamkan sekitar pukul 11.30 WIB di makam Bengaron desa setempat. “Kondisi mayat memang sudah mengembang, namun utuh dan belum rusak,” ucap Ketua SAR Boemen Rescue didampingi Heru dari SAR BPBD. (mam)
=========================================