• Berita Terkini

    Jumat, 10 Juli 2015

    Titik Rawan Macet Tersebar di Jalur Selatan

    ADI/RADMAS
    Sejumlah titik kemacetan di jalur selatan diperirakan akan mengganggu kelancaran arus mudik. Beberapa titik kemacetan yaitu pasar Wanareja, sepanjang jalur Kecamatan Majenang, pasar Cileumeuh Kec. Cimanggu,  pasar tumpah Ds. Genteng Kecamatan Cimanggu, Simpang 3 Terminal Karangpucung, dan Simpang tiga Sampang Cilacap.

    Tidak hanya itu, di jalur selatan juga terdapat titik rawan kejahatan. Demi kelancaran arus mudik, Polres Cilacap menyiapkan sejumlah posko guna pengamanan arus mudik lebaran mendatang.

    Hal itu diungkapkan Kapolres Cilacap AKBP Ulung Sampurna Jaya dalam apel gelar pasukan di Polres Cilacap, Kamis (9/7) kemarin. Dikatakannya, Polres Cilacap menerjunkan 544 personelnya dalam Operasi Ketupat Candi 2015.

    Dengan rincian yaitu, 310 personel untuk mengisi empat Pos Pengamanan, Dua Pos Pelayanan dan Dua Pos Wisata. Sedangkan, 356 personil untuk pengamanan pagar betis sepanjang jalur arus mudik jalur selatan dari wilayah Dayeuluhur hingga Sampang. Personil  tersebut  masih ditambah dengan personil BKO dari Mabes Polri dan Polda Jateng karena Polres Cilacap merupakan perbatasan antara Propinsi Jabar dan Jateng. "Tim penembak jitu juga dikerahkan dititik titik rawan kejahatan. Saya menginstruksikan tembak ditempat jika mendapati pelaku tindak kejahatan. Namun tentunya dengan prosedur yang ada," jelasnya.

    Kepolisian, kata dia, juga mengimbau seluruh masyarakat untuk bisa bersabar dan memahami dengan adanya rekayasa lalu lintas. Sementara, kepada setiap anggota yang melaksanakan tugas dijalan agar selalu semangat dalam bertugas. "Kepada masyrakat harus lebih berhati hati. Serta untuk anggota harus lebih bersemangat di lapangan karen. Dengan dilandasi dengan niat ibadah untuk melayani masyarakat," ujarnya.

      Sementara itu, arus mudik lebaran yang melintas di jalur Pekuncen-Ajibarang Kabupaten Banyumas pada H-8 lebaran mulai menunjukkan peningkatan. "Puncak arus mudik di jalur Pekuncen diperkirakan H-3 nanti, namun saat ini arus pengguna jalan tersebut sudah menunjukkan peningkatan dibandingkan hari-hari biasanya terutama oleh kendaraan roda empat dan roda dua,"kata Kapolsek Pekuncen, AKP H Sutarno, Kamis (9/7).

        Peningkatan pengguna jalur ini, kata dia, dapat dilihat dengan keluar masuknya kendaraan roda empat dan bus baik dari arah Pantura lewat jalur Bumiayu Brebes atau sebaliknya dari arah Purwokerto yang masuk ke jalur Pantura mencapai 30 buah per hari, sedangkan hari-hari biasanya hanya 10-15 buah/hari. Sementara pemudikyang memakai sepeda motor sudah mulai terlihat.

        "Kendaraan bus dari arah Purwokerto tanpa penumpang sudah mulai naik. Begitu juga dari arah Pantura, pada H-8 sudah meningkat. Sementara untuk pemudik yang menggunakan roda dua, juga sudah mulai terlihat mulai naik dilihat dari plat nomor Jakarta serta bawaan pengendara,"kata H Sutarno.

        Untuk mengamankan arus mudik yang melintas di jalur Pekuncen, lanjut H Sutarno, pihaknya telah mendirikan satu unit posko pengamanan arus mudik dan balik lebaran yang ditempatkan di dekat lokasi rest area. Tepatnya disamping SPBU Karangkemiri Pekuncen.

        Posko yang didirikan tersebut berada di daerah yang dianggap rawan kecelakaan dan kejahatan. Dimana saat ini pihaknya telah bekerja sama dengan TNI dari Koramil Pekuncen, RAPI, Satpol PP Kecamatan dan Tim Medis dari Puskesmas Pekuncen.

        "Untuk personel dari Polisi ada 16, TNI 2 orang, RAPI 2 orang, Satpol PP kecamatan 2 orang dan tim medis Puskesmas Pekuncen 2 orang per 24 jam,"katanya.
        Mengenai puncak arus mudik, H Sutarno menjelaskan, seperti tahun sebelumnya, arus mudik lewat jalur Pekuncen ramai lancar. Tetapi jika arus balik, jalur Pekuncen setiap tahun pasti macet. "Ini dampak dari pintu perlintasan di wilayah Bumiayu, keluar masuk kendaraan di Waduk Penjalin Patuguran. Sehingga arus balik yang bersamaan menumpuk. Imbasnya ke jalur Pekuncen,"katanya. (gus/adi)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top