Puncak Mudik Diprediksi 14 Juli
KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Arus lalu lintas di jalur selatan Jawa Tengah yang melintasi wilayah Kabupaten Kebumen, satu minggu menjelang Idul Fitri, Jumat (10/7) mulai ramai. Kendaraan besar, seperti truk tampak mendominasi arus lalu-lintas, baik dari arah barat, maupun dari arah timur. Diperkirakan, pemasok barang mengejar target dapat jalur tersebut sebelum larangan melintas bagi kendaraan berat diberlakukan.
Berdasarkan pantauan Kebumen Ekspres, dibandingkan hari sebelumnya, suasana arus mudik di ruas jalan Jalur Lingkar Selatan Kebumen pada H-7 kemarin memang lebih ramai. Tapi kondisi tersebut belum membuat kemacetan. Hanya pada waktu-waktu tertentu dan di traffic lights atau lampu lalu lintas terjadi kepadatan kendaraan.
Selain itu, meski belum terlalu banyak sejumlah kendaraan pribadi bernomor polisi wilayah Jakarta dan Jawa Barat, juga mulai terlihat melintas. Kendaraan pribadi bernomor polisi B (Jakarta) dan F (Bogor) misalnya, terlihat melintas di Jalan Lingkar Selatan pada pagi hari kemarin.
Satu di antaranya membawa banyak barang bawaan yang ditata dalam kardus, dan diletakkan di bagian atas dan belakang kendaraan. Pada sore harinya, juga tampak kendaraan bernomor polisi B, yang melintas. Kendaraan pribadi tersebut membawa barang bawaan yang ditata di atas atap kendaraan. Itu merupakan ciri khas kendaraan pemudik.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkoinfo) Kabupaten Kebumen, Nugroho Tri Waluyo, mengatakan, meski sudah mulai padat. Namun, perkiraan puncak arus mudik tahun 2015 diperkirakan baru akan terjadi pada 14 hingga 16 Juli mendatang, atau tiga hari sebelum Lebaran (H-3). "Sedangkan puncak arus balik terjadi pada 19-20 Juli," kata Nugroho Tri Waluyo.
Menurutnya, perkiraan arus mudik tahun 2015 yang bertujuan akhir di Kabupaten Kebumen mencapai lebih 6.571 orang, atau naik 4,37 persen dibanding arus mudik tahun lalu.
Berdasarkan data evaluasi Dishubkominfo, pemudik yang melintasi Kebumen dengan tujuan Jawa Tengah setiap tahunnya selalu mengalami kenaikan. Pada 2011 lalu terdapat 5.530.809 pemudik, 2012 naik menjadi 5.652.043 pemudik. Selanjutnya pada 2013 mengalami kenaikan cukup signifikan bertambah menjadi 7.439.317 pemudik, dan 2104 kembali meningkat menjadi 8.106.500 pemudik.
Demikian juga pemudik dengan tujuan Kabupaten Kebumen trennya terus meningkat. Pada 2011 hanya 4.296 pemudik, 2012 meningkat menjadi 4.390 orang, 2013 sebanyak 5.778 orang dan 2014 menjadi 6.296 pemudik. Sedangkan pada 2015 ini diprediksi meningkat menjadi 6.571 orang.
Sekda Adi Pandoyo, mengungkapkan tradisi mudik Lebaran akan berdampak positif bagi masyarakat Kebumen. Diantaranya menambah jumlah perputaran uang di Kebumen, baik uang tunai maupun belanja barang. Hal ini dapat menstimulasi aktifitas produksi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi masyarakat Kebumen.
Selain itu, juga terjadi peningkatan dan percepatan pembangunan infrastruktur. Seperti perbaikan jalan, rel kereta api. Sehingga berpengaruh pada ketepatan penyerapan APBD. "Ini juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Peningkatan konsumsi masyarakat. Serta dapat menjadi akselerator pencapaian target pertumbuhan ekonomi," tandasnya.(ori)
SUDARNO AHMAD/EKSPRES |
Berdasarkan pantauan Kebumen Ekspres, dibandingkan hari sebelumnya, suasana arus mudik di ruas jalan Jalur Lingkar Selatan Kebumen pada H-7 kemarin memang lebih ramai. Tapi kondisi tersebut belum membuat kemacetan. Hanya pada waktu-waktu tertentu dan di traffic lights atau lampu lalu lintas terjadi kepadatan kendaraan.
Selain itu, meski belum terlalu banyak sejumlah kendaraan pribadi bernomor polisi wilayah Jakarta dan Jawa Barat, juga mulai terlihat melintas. Kendaraan pribadi bernomor polisi B (Jakarta) dan F (Bogor) misalnya, terlihat melintas di Jalan Lingkar Selatan pada pagi hari kemarin.
Satu di antaranya membawa banyak barang bawaan yang ditata dalam kardus, dan diletakkan di bagian atas dan belakang kendaraan. Pada sore harinya, juga tampak kendaraan bernomor polisi B, yang melintas. Kendaraan pribadi tersebut membawa barang bawaan yang ditata di atas atap kendaraan. Itu merupakan ciri khas kendaraan pemudik.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkoinfo) Kabupaten Kebumen, Nugroho Tri Waluyo, mengatakan, meski sudah mulai padat. Namun, perkiraan puncak arus mudik tahun 2015 diperkirakan baru akan terjadi pada 14 hingga 16 Juli mendatang, atau tiga hari sebelum Lebaran (H-3). "Sedangkan puncak arus balik terjadi pada 19-20 Juli," kata Nugroho Tri Waluyo.
Menurutnya, perkiraan arus mudik tahun 2015 yang bertujuan akhir di Kabupaten Kebumen mencapai lebih 6.571 orang, atau naik 4,37 persen dibanding arus mudik tahun lalu.
Berdasarkan data evaluasi Dishubkominfo, pemudik yang melintasi Kebumen dengan tujuan Jawa Tengah setiap tahunnya selalu mengalami kenaikan. Pada 2011 lalu terdapat 5.530.809 pemudik, 2012 naik menjadi 5.652.043 pemudik. Selanjutnya pada 2013 mengalami kenaikan cukup signifikan bertambah menjadi 7.439.317 pemudik, dan 2104 kembali meningkat menjadi 8.106.500 pemudik.
Demikian juga pemudik dengan tujuan Kabupaten Kebumen trennya terus meningkat. Pada 2011 hanya 4.296 pemudik, 2012 meningkat menjadi 4.390 orang, 2013 sebanyak 5.778 orang dan 2014 menjadi 6.296 pemudik. Sedangkan pada 2015 ini diprediksi meningkat menjadi 6.571 orang.
Sekda Adi Pandoyo, mengungkapkan tradisi mudik Lebaran akan berdampak positif bagi masyarakat Kebumen. Diantaranya menambah jumlah perputaran uang di Kebumen, baik uang tunai maupun belanja barang. Hal ini dapat menstimulasi aktifitas produksi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi masyarakat Kebumen.
Selain itu, juga terjadi peningkatan dan percepatan pembangunan infrastruktur. Seperti perbaikan jalan, rel kereta api. Sehingga berpengaruh pada ketepatan penyerapan APBD. "Ini juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Peningkatan konsumsi masyarakat. Serta dapat menjadi akselerator pencapaian target pertumbuhan ekonomi," tandasnya.(ori)