IMAM/EKSPRES |
Tujuh puluh tumpeng beralaskan daun pisang itu lengkap dengan ubo rampenya, berupa sayur kluban, sayur mie, krupuk dan tempe tersebut, memang disajikan khusus untuk para siswa. Tak ayal para siswa dengan lahap dan riang gembira pun menyantapnya, sesaat setelah dilakukan doa bersama.
Kegiatan yang dilakukan di salah satu ruang SDN 1 Kritig itu juga dihadiri oleh Kepala Desa Kritig Pangestu Mugi Diharjo, Pengawas TK dan SD UPTD Dikpora Unit Kecamatan Petanahan H Suradi SAg dan Suratman SPd serta Kaum desa setempat Soderi dan salah satu Komite SDN 1 Kritig Salam.
Kepala Sekolah SDN 1 Kritig Wachidun SAg mengatakan, tumpeng merupakan perwujudan dari sebuah doa. Bentuknya yang mengerucut, melambangkan arah tujuan hidup yang fokus. Maka dari itu tidak heran jika hingga saat ini, tumpeng selalu hadir pada setiap acara-acara sakral yang dilaksanakan oleh masyarakat Jawa. “Dengan adanya tirakatan ini, saya berharap semoga peserta didik SDN 1 Kritig dapat mempunyai arah tujuan hidup yang jelas,” katanya.
Dalam sambutannya Kepala Desa Kritig Pangestu Mugi Diharjo menyampaikan, jika pada Hari Kemerdekaan ini banyak sekali lomba-lomba yang telah dilaksanakan, baik oleh pihak sekolah SDN 1 ataupun Pemerintah Desa Kritig. Menurutnya, meskipun masih tingkat SD, namun mereka juga tetap diwajibkan untuk mensukseskan Program Nawa Cita Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. “Kalau bagi orang dewasa Slogannya ayo kerja... ayo kerja, namun untuk para siswa ya slogannya, ayo belajar... ayo belajar,” katanya.
Sementara itu Ketua panitia pelaksana Drs Yasimun mengatakan, dalam memperingati kemerdekaan ini SDN 1 Kritig mengambil tema “Gerakan Wajib Belajar”. Beberapa kegiatan diantaranya mengikut sertakan para siswa untuk mengikuti karnaval yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Kritig. Sedangkan pada Hari Senin dilaksanakan kegiatan upacara bendera yang diikuti oleh semua siswa.
Adapun untuk hari Selasa ini dilaksanakan lomba-lomba dan tirakatan 70 tumpeng. “Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menjadikan semangat baru bagi para siswa untuk lebih giat dalam belajar. Selain itu dengan adanya doa dari tokoh agama setempat, diharapkan pada saatnya nanti para siswa akan bermanfaat bagi Agama, Nusa dan Bangsa,” ucapnya. (mam)