IMAM/EKSPRES |
"Jika yang baru lulus, sekolah saja wawasan kebangsaanya minim, jangan-jangan mereka yang sudah lama lulus malah tidak tahu wawasan kebangsaan bangsanya sendiri," ungkap Sekretaris DPD KNPI Kebumen, Miskun di sela-sela diskusi wawasan kebangsaan yang digelar KNPI Kebumen di SD Muhammadiyah Kebumen baru-baru ini.
Diskusi yang diikuti perwakilan sejumlah organisasi kepemudaan itu, dipimpin oleh Ketua KNPI Kebumen Beniyanto.
Menurut Miskun, sekolah merupakan tempat yang cukup strategis untuk membentuk mental generasi bangsa. Untuk itu ia berharap lembaga pendidikan, khususnya sekolah jangan hanya menuntut siswanya agar sukses di bidang akademik semata, melainkan juga menuntut kesuksesan pendidikan mental atau karakter. "Peran orang tua dan masyarakat juga tetap dibutuhkan," imbuhnya.
Sementara itu, Koordinator Konsultan Perekrutan Tenaga Kerja (K2PTK) Kebumen, Erwin Hadi membenarkan minimnya pengetahuan kebangsaan di kalangan generasi muda. Berdasarkan hasil tes wawancara pada sejumlah Bursa Kerja Kursus (BKK) di Kebumen selama tahun 2015 ini, pengetahuan kebangsaan di kalangan generasi muda kian menurun."Rata-rata ketika ditanya tentang dasar negara ataupun empat pilar bangsa Indonesia, sebagian besar tidak bisa menjawabnya. Mereka beralasan lupa. Hal ini tentunya sangat memalukan. Padahal mereka adalah generasi muda bangsa saat ini," ungkapnya sambil membaca mengelus dada.
Jika kini generasi muda sudah tidak mengetahui dasar-dasar bangsa Indonesia, sulit membayangkan mereka juga mencintai dan membela negara ini. Mestinya, dengan bergabungnya Indonesia pada pasar ASEAN mulai tahun ini, harus diikuti oleh dunia pendidikan untuk lebih keras lagi dalam memberikan wawasan kebangsaan kepada generasi muda. "Kalau persoalan ini tetap dibiarkan oleh pihak terkait, maka sangat mungkin bangsa ini akan kembali dijajah dan tidak lama kemudian akan hancur. (mam)