• Berita Terkini

    Sabtu, 22 Agustus 2015

    Bentrok Warga vs TNI , Puluhan Pengunjuk Rasa Mengalami Luka

    cahyo/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Unjuk rasa menolak pembangunan pagar TNI AD di kawasan pantai Desa Wiromartan, Kecamatan Mirit, Sabtu (22/8/2015) berakhir bentrok. Dalam insiden itu, sepuluh orang pengunjuk rasa dilarikan ke Puskesmas Kecamatan Mirit.

    Kesepuluh orang itu masing-masing, Parman (40), Samingan (35), Widodo Sunu Nugroho (36), Ratiman (36), Prayoga (49), Rajab (27), Kusnanto (29), Sri Rohani (18) Pawit (37) dan Kuwat (39). Para korban rata-rata mengalami cedera pada bagian kepala akibat pukulan anggota TNI AD.


    Menurut keterangan Kepala Puskesmas Mirit, Yamoto SKM MSi, dari ke-10 orang tersebut enam diantaranya dirujuk ke RSUD Dr Soedirman Kebumen. Mereka adalah Parman (40), Samingan (35), Widodo Sunu Nugroho (36), Ratiman (36), Prayoga (49), Rajab (27).

    Widodo Sunu Nugroho mengalami luka paling parah. Selain cedera di kepala, tangan kiri pria yang juga Kepala Desa Wiromartan Kecamatan Mirit itu mengalami retak tulang di tangan kiri.

    "Mereka dirujuk karena mengeluhkan pusing di kepala akibat cedera kepala ringan terkena benda tumpul. Dan satu orang yakni Widodo Sunu Nugroho kemungkinan patah tulang (fraktur). Untuk memastikannya, kami merujuk mereka ke RSUD untuk mendapat perawatan lebih lanjut," kata Yamoto kepada kebumenekspres.com, tadi siang.

    Sementara itu, hingga tadi siang, masing ada dua orang yang masih menjalani perawatan di Puskesmas Mirit. Keduanya adalah Kusnanto yang mengeluhkan pusing di kepala. Sementara satu lainnya, Siti Rohani diketahui sedang dalam keadaan hamil.

    "Dengan demikian, dari 10 orang yang dirawat di Puskesmas Mirit enam diantaranya dirujuk ke RSUD. Sementara dua orang masih menjalani perawatan dan lima lainnya berobat jalan," imbuh Yamoto,


    Salah satu pengunjuk rasa, Muhlisin mengatakan, insiden bentrok bermula saat warga menggelar unjuk rasa menolak pembangunan pagar oleh TNI AD di kawasan Desa Wiromartan Kecamatan Mirit sekitar pukul 09.00. Saat itu, sekitar 150 pengunjuk rasa yang sebagian besar merupakan warga Desa Wiromartan ditambah warga Desa Petangkuran Kecamatan Ambal dan Desa Setrojenar Kecamatan Buluspesantren mendatangi lokasi pembangunan pagar TNI AD.


    "Begitu kami datang, bentrok terjadi. Kami dipukul dan ditendang oleh anggota TNI AD," kata Muhlisin yang juga Kepala Desa Petangkuran Kecamatan Ambal itu. Muhlisin sendiri mengalami luka lebam pada pipi kirinya akibat pukulan. Menurut Muhlisin, saat kejadian ada polisi, namun para petugas itu tidak bertindak. (cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top